PTMT DAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN
Selasa, 30 November 2021
STRATEGI LITERASI
Senin, 29 November 2021
BERBINCANG
HOAKS, MEDIA SOSIAL DAN DUNIA DIGITAL
Resume ke-13
Senin, 29 November 2021
Narasumber : Ibu Aam Nurhasanah
Moderator : Pa Dail Ma'ruf.
Senin, 29 November 2021 kembali belajar tentang Literasi Digital dengan Tema “ Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital” dengan narasumber Ibu Aam Nurhasanah dan dimoderatori Bapak Dail Ma'ruf. dengan menggunakan aplikas Whatsapp.
Hoaks menurutnya adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika infonya belum valid.
Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial dan dunia digital semakin empuk digunakan untuk menyebarkan Hoaks. Sekarang banyak orang yang menyalah gunakan media sosial untuk kepentingan yang tidak bertanggumng jawab. Mengingat itu semua maka kita jangan terjebak dan terperangkap oleh hal-hal yang kurang bertanggung jawab tersebut.
Jika kita menerima berita hoaks dari orang yang belum kita kenal, kita bisa melaporkannya ke kominfo.
- Menciptakan
kecemasan kebencian permusuhan.
- Sumber
tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau
klarifikasi.
- Pesan
sepihak,menyerang dan tidak Netral atau berat sebelah.
- Mencatat
nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.
- Memanfaatkan
fanatisme atau nama ideologi agama,suara rakyat.
- Judul
dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.
- Memberi
penjulukan.
- Minta
supaya sihare atau diviralkan.
- Menggunakan
argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan
dipercaya.
- Artikel
yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir
pernyataan narasumbernya.
- Berita
ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan
penanggung jawabnya tidak jelas.
- Manipulasi
foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan
berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.
Itulah materi ajar sore ini, mudah-mudahan kita selalu bijak dan beretika dalam menggunakan media sosial.
Salam Literasi.
Sabtu, 27 November 2021
MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL
Resume ke-12
Jumat, 26 November 2021
Narasumber : Ibu Dra. Sri Sugiarti, M. Pd
Moderator : Pa Dail Ma'ruf.
Jumat, 26 November 2021 kembali kita dikelas GMLD mengikuti pelatihan pertemuan ke 12 bersama Narasumber hebat kita Dra. Sri Sugiarti, M. Pd atau Bunda Kanjeng yang dimoderatori oleh Pa Dail Ma'ruf.. Tema kali ini adalah " Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial"
Bunda Kanjeng mengawali kelas dengan menyapa seluruh peserta dan dengan tutur katanya yang begitu lembut Bunda pun menyampaikan pesan pesannya. Bunda mengajak kita sebagai pendidik untuk pandai dalam bermedia sosial, dalam menerima informasi tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas. Bunda pun berpesan dalam menyikapi setiap informasi itu memakai kacamata 5 dimensi dengan kata lain saat kita mendapatkan informasi atau menonton acara itu harus mengetahui siapa yang berbicara, profesinya apa dan apa yang disampaikannya. Sebagai pendidik juga kita harus mengetahui aturan saat kita didalam group WhatsApp ataupun dalm mengikuti webinar juga kita harus mengetahui dan memahami etika berliterasi.
Hari ini Tema kita adalah bagaimana kita berperilaku baik di dalam kehidupan dunia maya, maka Nara sumber lebih tepat memberikan nama atau menjadi seorang netizen yang baik dan itu adalah bukan hal yang mudah karena dengan banyak media yang menamakan Instagram Wa, telegram, Facebook, kemudian juga ada lagi media-media lain, kemudian juga merebaknya berbagai macam aplikasi yang istilahnya memang sudah overload untuk semua. ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini begitu juga dengan adanya big data. Kita harus pandai-pandai menggunakan waktu yang 24jam itu untuk mendapatkan yang terbaik
Diharapkan sebagai pendidik kita bisa memberikan pengetahuan dan
pendidikan kepada peserta didiknya tentang etika ber sosial media. Dalam
bersosial media tidak sembarang dalam membuat postingan dan tidak setiap
aktivitas di upload. Dan didalam membuat postinganpun memperhatikan etika
misalnya tidak mengeksplor aurat atau melakukan sesuatu yang tidak mencerminkan
seorang pendidik ataupun peserta didik.
Selanjutnya pada sesi tanya jawab berkomunikasi dan sharing
dengan perserta pada sore ini. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab dengan baik
oleh Bunda Kanjeng dan dari pertanyaan itu Bunda berpesan untuk lebih cerdas
dalam menerima pesan melalu WhatsApp untuk menghindari penipuan. Jangan mudah
terpancing oleh pesan pesan di WhatsApp, apapun pesannya apabila kurang
berkenan entah itu salam atau apapun apalagi bila sudah video call sekiranya
kurang baik lebih baik untuk dblokir saja.
Dari sekian banyak yang sharing ternyata banyak sekali modus penipuan yang terjadi dari mulai minta sumbangan, persahabata hingga percintaan namun dari semua kisah itu pada intinya kita harus pandai dalam menyaring informasi dan berkomunikasi dengan teman digroup.
Jangan sampai kita itu menjadi korban jangan sampai juga kita
sebagai, membuat kisruh membuat gaduh itu tentu saja ada trik-triknya pertama
modal kita adalah kita sebagai orang Islam sebagai orang yang beragama kita
harus memiliki Akhlak Yang Mulia, adab
ketika berbicara ada ketika mendengarkan adab ketika berkomentar Nah itu semua
sangat kita perlukan ketika kita berkomunikasi dengan bapak ibu semua ataupun
dengan lainnya begitu juga ketika kita memposting kalau memang kita sudah
memiliki blog
Begitu banyak informasi dan ilmu yang kita dapat sore hari ini. Nampaknya semakin serius dalam berdiskusi dan mengutarakan pendapat masing-masing peserta. namung karena waktu sudah hampir Maghrib akhirnya kelaspun ditutup.
Salam Literasi.
KETERAMPILAN DIGITAL
KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH
Resume ke-11
Rabu, 24 November 2021
Narasumber : Bapak Deni Darmawan
Moderator : Ibu Helwiyah
Rabu, 24 November 2021 kembali kita dikelas GMLD mengikuti pelatihan pertemuan ke 11 bersama Narasumber hebat kita Bapak Deni Darmawan yang dimoderatori oleh Ibu Helwiyah. Tema kali ini adalah " Keterampilan Digital Untuk Masa depan yang Cerah".
Diawal pemaparannhya narasaumber memberikan link youtube kepada semua peserta alamat link "https://www.youtube.com/watch?v=rjLVCpE3kuw" untuk ditonton dan disimak bersama. Film diputar untuk menggambarkan masa depan yang tumpang tindih antara kenyataan dan virtual. Guru perlu memiliki ketrampilan abad 21.
Keterampilan digital itu meliputi Keterampilan 4C itu :
Creativity dan Inovation, Critical Thingking, Communication, and Collaboration.
- Kreatif dan inovasi* harus
dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia
terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing
to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat
untuk orang banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan
“gebrakan” inovasi. Semua dimulai dari ide dan dibuktikan dalam bentuk nyata
dengan melakukan terobosan berbagai inovasi.
- Kritikal Thinking yaitu cara
berfikir dalam memanfaatkan teknologi digital dan kemampuan menerima
informasi sehingga kita tidak mudah termakan berita hoax. Keterampilan ini
mengantarkan kita untuk bisa berfikir logis sistematis dan pemecahan dalam
setiap masalah.
- Collaboration, Sebagaimana kolaborasi Om Jay dan kawan-kawan dalam membuat program berbicara, menulis dan motivator guru literasi digital. Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program “super keren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun, sehingga akan muncul guru-guru penggerak dalam kolaborasi. Dari kelas-kelas menulis juga lahir penulis-penulis buku. Dari kelas-kelas itu juga mendobrak SDM talenta digital guru.
- Communication keterampilan menyampaikan sebuah identitas dan karya dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Keterampilan digital yang perlu kita fahami dan kembangkan
sesuai amanah dunia pendidikan adalah 4C. Keterampilan digital harus
diimbangi dengan penguatan karakter melalui konsep PPK (Penguatan Pendidikan
Karakter). Dampingi dan awasi anak anak kita saat penggunaan media digital
, tanamkan pula nilai nilai agama dan keluhuran Budi pekerti agak tak
terbawa arus dari kontent negatif. Demikian Ibu Moderator menambahkan materi hari ini.
Itulah materi pertemuan kali ini, mudah-mudahan kita semua semakin sadar akan pentingnya mengikuti perkembangan dan perubahan, sehingga mendiodik murid-murid sesuai dengan jamannhya,
Salam Literasi.
BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL
ANAK MUDA BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL
Resume ke-10
Senin, 22 November 2021
Narasumber : Ibu Rosmiyati, S.Pd
Moderator : Bapak Mulyadi
Senin, 22 November 2021 kembali belajar tentang
Literasi Digital dengan Tema “ Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia
Digital” dengan narasumber Ibu Rosminiyati,S.Pd dan dimoderatori Bapak Muliadi dengan menggunakan aplikas Whatsapp.
Tema tersebut, sesungguhnya membahas kata kunci yang menjadi pembahasan .
Berani, berdasarkan KBBI diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut). Sedangkan Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya..
Perubahan di dunia digital dirasa penting mengingat beberapa hal
- Kebutuhan.
- Menyalurkan hobi. (sudah dijelasakn narasumber sebelumnya)
- Tambahan penghasilan. (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
- Berbagi (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
Ada lima hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia
Digital :
- Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
- Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
- Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
- Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
- Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.
Bentuk/Jenis
Perubahan di Dunia Digital:
- Tidak bisa -> bisa;
- Tidak berani -> berani;
- Sudah bisa -> banyak/terampil;
- Banyak -> berkualitas;
- Sendiri -> kolaborasi;
- Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
- Tidak berguna -> bermanfaat;
- Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;
Perlu di perhatikan untuk melakukan perubahan di dunia digital, tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya orang lain yang luar biasa, mereka sama dengan kita awalnya. Pandanglah bahwa kesuksesan orang lain adalah motivasi buat kita sebagai pematik semangat disaat kita masih lemah.
Mulai saat ini mari kita sama-sama melakukan perubahan seperti:
Mengubah
mindset (pola pikir), antara lain:
- Usia tua -> Merasa muda
- Guru jadul -> Guru gaul
- Tidak sempat ->Menyempatkan diri
- Tidak mampu -> Saya bisa
Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan
tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun,
dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembanagn dan
kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
murid-murid kita untuk berubah juga. “Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu
gak?”. Tidak sempat juga sering diajadikan alasan. Waktu kita
sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di
sini, hanya butuh manajemen waktu.
Meluruskan
niat.
Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
3.Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini
tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan
kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara
yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari
keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi
kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya,
kita akan merasa haus dan lapar.
4.Bergabung dalam Komunitas. Hal ini penting.
Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada
dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak
sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk
mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka
lebar. Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa
tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay. Di
komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak
hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.
5.Bangun Kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.
6. MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.
Selanjutnya, untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang
kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan
diri dengan belajar yang lainnya. Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin
Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari
mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil
dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka. Target
kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang
hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada
kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.
Caranya?
- Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang
luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa
melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara
sesama guru.
- Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
- Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital. Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
- Memotivasi:•
- Mengadakan perlombaan;•
- Memberikan hadiah, dll.
Pesan dari Narasumber:
Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah
jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena
itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi.
Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.
Salam Literasi
Jumat, 26 November 2021
NGALALANA DI NEGERI DEUNGEUN
NANJEURKEUN BAHASA SUNDA DI MANCANAGARA
Dr. Juhaeri adalah salah satu dari sekian banyak orang sunda yang sukses di manca negara. Beliau lulusan IPB dan bergerak di bidang/ Petrusahan Farmasi. Kelahiran di Majalengka 27 Tahun tinggal di negara Amerika..
Kesuksesan mereka berawal dengan adanya kebiasaan membaca dan mengangkat Budaya Sunda, Budaya Indonesia dan Budaya Global.
Satu hal yang sangat saya kagumi adalah di sela kesibukan di Perusahaan Farmasi Amerika, Pa Juhaeri masih menyempatkan diri uutuk menulis membawa Budaya Sunda sejumlah 490 halaman , Ada beberapa hal yang menginpirasi di buku tersebut antara lain:
di halaman 73 penulis mencurahkan rasa dengan bahasa sundanya" Yakin Bisa Hasil". dan di halaman 441 menceritakan " Hayang Mulang".
Memang urang Sunda yang sukses itu banyak tetapi jarang sekali tetep adeg-ageg dina kasundaan. Untuk itu saya ucapkan tetrima kasih kepada yang terhormat Pa Dr. Juhaeri yang sudah membawa budaya dan bahasa Sunda diu Mancanegara.
Terimakasi Pak Dr. Juhaeri pertemuan lewat Zoom sangat menginpirasi termasik buku yang menggambarkan kesundaan, Pribahasa mengatakan "Setinggi-tinggi bagau terbang, surutnya ke kubangan". Sejauh-jauh orang merantau akhirnya kembali ketempat asalnya kampung halamannya juga meskipun hanhya dalam tulisan,
Dengan rasa ingin tahu perjalanan Pa Dr. Juhaeri, saya menunggu paket bukunya.
Bandung, 27 November 2021
Rabu, 24 November 2021
HARI GURU NASIONAL
PERINGATAN HARI GURU NASIONAL
Mungkin sebagian guru masih bertanya-tanya sejarah Hari Guru Nasional yang lahir pada 25 November 1945. Kesadaran akan berorganisasi semakin tumbuh seiring dengan kebutuhan dan tantangan serta peluang arus informasi yang semakin deras.
Banyak manfaat yang didapat dengan berorganisasi, bertambahnya ilmu pengetahuan, terjalinnya tali silaturahim, motivasi selalu terbentuk, dan nasib selalu diperjuangkan. Begitu juga dengan Organisasi PGRI. yang selalu berbagi dan memperjuangkan nasib guru-guru yang semakin meningkat kesejahteraannya.
Setelah membaca berbagai referensi, akhirnya saya membaca Sejarah singkat Lahirnya PGRI yang ditulis oleh Ibu Ketua PB PGRI Ibu Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. dan Sekjen PB PGRI Bapak Drs. H.M. Ali.H Arahim, M.Pd. Tulisan tersebut adalah pengantar sambutan Sejarah Singkat Lahirnya PGRI pada HUT ke 76 PGRI dan HGN Tahun 2021 dengan No Surat 711/Um/PB/XXII/2021.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Pada tahun 1932, dengan penuh kesadaran, 32 organisasi guru yang berbeda-beda latar belakang, paham, dan golongan bersepakat bersatu mengubah nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Pengubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena penggunaan kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. Perjuangan PGI bukan lagi sekadar nasib guru, melainkan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, dan Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Sejak lahirnya, PGRI bersifat unitaristik, independen, dan non-partisan. Keanggotaanya tanpa memandang ijazah, status, tempat bekerja, jenis kelamin, latar belakang agama, dan lain sebagainya. Kelahiran PGRI sebagai wadah pemersatu guru yang sedang mengalami revolusi kemerdekaan merupakan manifestasi rasa tanggung jawab dan kesadaran kaum guru Indonesia dalam memenuhi kewajiban akan pengabdiannya serta partisipasinya kepada perjuangan menegakkan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para guru yang mengadakan kongres serentak bersatu mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan: (1) mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia; (2) mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan; dan (3) membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, PGRI tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi profesi yang bersifat unitaristik, independen, dan nonpartisan. Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan selalu diperingati setiap tahun.
Itu sebagian pengantar dari Ketua dan Sekjen PB yang amanahnya harus diteruskan Kepada Pengurus Cabang, Cabang khusus, Ranting dan pimpinan Lembaga Pendidikan di Wilayah masing-masing dalam sambutan peringatan Harii Guru Nasional
Selamat Hari Ulang Tahun PGRI ke- 76 dan Hari Guru Nasional 2021
Bangkit Guruku Maju Negeriku, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.
Minggu, 21 November 2021
MEMAKSIMALKAN POTENSI DI DIGITAL WORLD
CARA AMPUH
MEMAKSIMALKAN POTENSI DI DIGITAL WORLD
RESUME 9
Jumat 19 November 2021
NARA SUMBER : Ibu Helwiyah
MODERATOR : Ms Pha
Jumat 19 November 2021 pukul 16.00-18.00
dengan tema “Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World” bersama
nara sumber Ibu Helwiyah dan dimoderatori Ms Phia.
Ibu Nara sumber memiliki kecakapan Memaksimalkan Potensi Di Digital World, beliau menjelaskan pentingnya kecakan, seperti:
Mindset atau pola fikir
DUNIA DIGITAL
INKLUSIVITAS DI DUNIA DIGITAL
Resume Ke-8
Rabu, 17 November 2021
Nara Sumber : Bapak Mulyadi
Moderator : Bapak Dail Mar’uf
Rabu, 17 November 2021 pukul 16.00-18.00
dengan tema “Inklusivitas di Dunia Digital” bersama Narasumber Bapak Mulyadi dan dimoderatori Bapak Dail Mar’uf.
Inklusivutas diambil dari “inclusion”
yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Sedangkan lawan kata inklusi
adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan
demikian Inklusivutas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa
saja tanpa melihat perbedaan dalam kontes sosial.
Ada beberapa alasan mengapa kita Masyarakat digital harus inklusif. Pertama Internet bukan lagi barang baru di Indonesia oleh sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah. Kedua dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman baik dari aspek fisik maupun pandangan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial bisa terjadi perbedaan yang ada argumen bila kita kelola menjadi sebagai satuan kelebihan yang membangun alasan. Ketiga adalah ke unikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan perlu mendapatkan perlakuan yang proporsional sesuai dengan kondisi keunikannya, sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layanan anggota masyarakat digital lainnya. Alasan keempat hak untuk memperoleh pelayanan dan kebutuhan, misal untuk keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Akhirnya kita menyadari bahwa pemanfaatan Dunia Digital bergulir untuk semua lapisan masyarakat baik untuk masyarakat biasa atau penyandang disabilitas, untuk itu kita dituntut untuk semakin bijak dalam menggunakan digital.
Salam Literasi
Sabtu, 20 November 2021
MENYALURKAN HOBI
MENYALURKAN HOBI DI PLATFORM DIGITAL BERSAMA BU RITA WATI, S.KOM.
Resume ke-7
15 November 2021
Nara Sumber : Ibu
Rita Wati, S.Kom
Moderator :
Ibu Rosminyati
Pertemuan ke-7 kelas Motivasi Digital (GMLD) pada hari Senin
15 November 2021 pukul 16.00-18.00 dilaksanakan melalui WA dengan Materi” Menyalurkan
Hobi Di Platform Digital” domoderatori oleh Ibu Rosminyati dan menghadirkan
nara sumber Ibu Rita Wati, S.Kom
Membuat laporan mulai dipaksakan meskipun tugas lumayan padat. Sebelum masuk materi Ibu Rita mengajukan Volling melalui Link, tentang hobi masing-masing peserta. Aneka ragam hobi yang dijawab peserta. Pemateri menjelaska bahwa hobi itu alangkah bermanfaat manakala disalurkan melalui tulisan Platform Digital.
Banyak manfaat
manakala menyalurkan hobi dalam Platform Digital, antara lain:
- Membangun personal branding
- Bermanfaat untuk orang banyak
- Meninggalkan jejak digital
- Mulai diundang dalam berbagai seminar/workshop
- Mendapat Income tambahan
Selain itu banyak manfaat yang akan kita rasakan dengan menyalurkan hobi dalam Platform Digital, seperti mencairnya ide kreatif untuk dituagkan dalam tulisan, dan tentunya harus ditunjang dengan komunitas.
Manakala kita sebagai guru tentunya banyak materi yang membantu para siswa atau teman guru lainnya yang terbantu dengan tulisan kita.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah mulai
menulis dari hal-hal yang paling kita senangi, dan mulai menyisihkan waktu
untuk menulis ditengah-tengah kesibukan kita sebagai Guru. Untuk mendapatkan
ide baru, maka sebaiknya kita rajin membaca.
Menurut narsum hobi terus berkembang manakala berada dalam di dalam komunitas dan selalu fokus.
Demikian rangkuman singkat materi Menyalurkan Hobi Di Platform Digital.
Salam Literasi.
Kamis, 18 November 2021
PENANTIAN
HARAPAN IBU
Tepat pukul 13.00 di Sekolah tepatnya di SMP Pasundan 1 Kota Bandung dimana saya bertugas, ada beberapa teman guru yang sudah siap menunggu Sidang Promosi Doktor Atas Nama Muhhamad Bisri Mustofa anakku no ke-2. Alhamdulillah akhirnya link sudah dikirim langsung melalui WA.
Yang ditunggu - tunggu akhirnya jam 13.30 mulai Sidang Promosi Doktor mulai di buka, tak henti-hetinya kami berdoa mudah-mudahan sidang berjalan lancar..
Paparan 20 menit dari Kadidat Doktor Bisri Mustofa membuat perasaan sangat menegangkan, tetapi cukup memuaskan. Di bawah photo kesiapan Kegiastan sidang.
Photo Kenangan Kegiatan Sidang
Tiga minggu sebelum sidang terbuka, anakku sudah melaksanakan Pra sidang, bisa dilihat pada poto di bawah ini
Hasil Pra Sidang, memperoleh presatasi dengan keputusan Sidang lanjutan secara terbuka. Kami dan keluarga sangat berterima kasih dengan adanya sidang terbuka kami dan keluarga bisa melitat sidang Promosi tersebut. Di bawah ini spanduk sidang yang akan di gelar tanggal 19 November 2021.
Persiapan Sepanduk Sidang
Kebahagiaan akan terasa lebih indah manakala diperjuangkan dengan keikhlasan yang mendalam.Ibu merasa bahwa anakku lelah dan dan penuh rasa tanggung jawab serta pengorbanan yang mendalam. Keprihatinan mu nak sudah ku lihat dan terasa menyayat di lubuk hati. Pokoknya rasa sedih, bahagia, harapan dan penantian bersatu menjadi satu. Ibu mu sudah menyaksikan perjuangan yang sangat seru.
Andaikan anaku sukses nanti tolong yah kita sukses bersama sayang. Dorong semangat adik-adikmu dan jangan bosan untuk selalu mengingatkan. Anggap itu adalah pengabdian terhadap Ibu dan Bapamu sayang. Mudah- mudahan kelak kita tetap bersama di Surga Firdaus, Aamiin.
Ilmu yang kamu peroleh mohon manfaatkan dan amalkan supaya lebih berguna. Selamat sayang selamat berjuang kesuksesan hari ini adalah awal perjuanganmu.
Maaf Ibu ingin mengabadikan Biodatamu sayang dalam catatan ini.
RIWAYAT HIDUP
Kadidat Doktor lahir di Kota Bandung pada tanggal 29 Agustus 1993 dan merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Ahmad Munawir, M.Pd. dan Ibu Ati Rohaeti, M.Pd. Penulis menempuh pendidikan dasar (1999-2005) hingga menengah atas (2008-2011) di Kota Bandung. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pedidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia yang diselsaikan pada tahun 2015 di bawah bimbingan Prof. Parsaoran Siahaan, M.Pd. dan Dr. Endi Suhendi, M.Si. Pada tahun yang sama, penilis melanjutkan pendidikan pada Program Studi Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung hingga tahun 2017 di bawah bimbingan Prof. Dr. rer. nat. Umar Fauzi. Pertengahan tahun 2017, penulis melanjutkan kembali pendidikannya pada Program Studi Doktor Fisika, Institut Teknologi Bandung dengan tim promotor dan ko-promotor yaitu Prof. Dr. rer. nat. Umar Fauzi, Dr. Fourier Dzar Eljabbar Latief, M.Si., dan Dr. Warsa, M.Si. Penulis melaksanakan program magister dan doktor melalui skema Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 2, dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Indonesia.
Beberapa pengalaman penulis diantaranya menjadi pengajar sains di Sekolah Indonesia Singapura (2014), asisten mata kuliah Fisika Dasar dan Matematika Fisika, Program Studi Fisika ITB (2016-2021), asisiten akademik FMIPA ITB (2020-2021), dan saat ini aktif menjadi staf pengajar Program Studi Geosains Universitas Indonesia. Selain itu penulis pernah mengikuti UTP-GEO International Summer Programme, UTP, Malaysia (2019) dan menjadi pembicara pada International Summer School on Computational Modelling in Geosciences, ITB, Indonesia (2017-2019).
Pada tahun 2015, penulis menikah dengan Ratih Ratnasari, S.Pd. dan hingga saat ini alhamdulillah telah dikaruniai tiga orang anak: Abdurrahman Mustofa Ahmad, Abdullah Mustofa Ahmad, dan Khadijah Mustofa Ahmad. Selain mengajar dan melakukan penelitian dalam bidang geosains, penulis juga aktif sebagai relawan bagian akademik Tarbiyah Sunnah Learning, sebagai sebuah lembaga pendidikan Dirosah Islamiyyah.
Makasih sayang perjuangan dan pengabdianmu sangat berkesan dan berkenan di hati Ibu, bapak dan keluarga besar
Yuk kita saksikan Video Sidang dan hasil Sidang di bawah ini..
Doa Ibu menyertai Perjuangan Sidang Promosi Doktormu.
Rabu, 17 November 2021
UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN YPDM PASUNDAN
Pembinaan Guru PNS DPK Kota Bandung di lingkungan YPDM Pasundan
Rabu 17 November 2021
Poto Bersama Selepas Pembinaan
Dengan di inisiasi Ketua MKKS YPDM Pasundan, Bapak Nana Mulyana, S.Pd, M.Si kegiatan Pembinaan Guru PNS DPK Kota Bandung di lingkungan YPDM Pasundan,Rabu 17 November 2021 berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatan dihadiri kurang lebih 60 Guru PNS.
Dalam sambutannya Bapak Ketua YPDM Pasundan Dr H. Dadang Mulyana M.Si menghaturkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak Kadis dan Bapak Kasi P3TK SMP Disdik Kota Bandung, menghaturkan terima kasih atas sumbangan terhadap sekolah-sekolah di lingkungan Pasundan Kota Bandung serta pembinaan peningkatan kualitas guru di lingkungan YPDM Pasundan. Selanjutnya Bapak Ketua meminta keseriusan para peserta dalam mengikuti pembinaan yang akan dilakukan oleh Disdik Kota Bandung.
Kemudian sambutan sekaligus pembukaan pembinaan langsung oleh Bapak Kepala Disdik Kota Bandung Bapak Drs. Hikmat Ginanjar, M.Si . Beliau menjelaskan bahwa bekerja sepenuh hati dan ikhlas, bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Kemudian mengilustrasikan kekompakan dari 5 jari yang bekerja saling menguatkan. Biasakan bekerja dengan hati , hati yang bersih tentunya akan mengundang hal-hal yang bersih. Sebaliknya hati yang kotor akan mengundang enerji kotor. Hari-hari diisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Jadilah guru yang disenangi dan dirindukan oleh murid.
Tibalah acara inti yakni pembinaan dari Kasi P3TK SMP Disdik Kota Bandung Bapak Drs. Nana Hanadi M.M.Pd dalam paparannya beliau menjelaskan kan Landasan Pengemb.Kurikulum Berdasarkan Pendekatan Teori Pendidikan
- KLASIK
(Perrenialism, Essensialism)
- PERSONAL
(Progresif, Romantic)
- INTERAKSIONAL
(Intra-Inter personal)
- TEKNOLOGI
(Hardware, Software)
- REKONSTRUKSIONAL
(Sosial, Psikologi)
- IMTAQ (Keteladanan, Akhlakulkarimah, Ibadah)
Kita tidak lepas dari kemajuan, pesatnya industri dan teknologi, sehingga dibutuhkan Ketrampilan berpikir berbasis kecakapan Abad 21
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
- COGNITIVISME
(Mengolah hubungan alam pikir dengan dunia nyata/penyimpanan memori)
- BEHAVIOURISME
(Menganalisis tingkah laku melalui Habit dan Carracter)
- CONTRUCTIVISME
(Membentuk persepsi/Visi Misi/Pengetahuan melalui pengalaman nyata)
Peserta didik berada di jaman Revolusi Industri 4.0. Kemudian Sekedar menyegarkan ingatan kita bahwa Revolusi Industri 0 1 adalah Penemuan Mesin, Revolusi Industri 2.0 Penemuan listrik, Revolusi Industri 3.0 Penemuan Komputer ,Revolusi Industri 4.0 Penemuan Teknologi Digital dan rencana menuju ke Revolusi Industri 5.0 yakni penemuan Robot. Awalnya Revolusi Industri itu adalah dipengaruhi oleh kurangnya SDM. kata narasumber kita.
Kita sebagai guru membelajarkan kan Peserta didik sesuai dengan zamannya nya dan ada di zaman manakah kita?
Itulah pertanyaan yang sekaligur memberikan motivasi bahwa belajar perlu sepanjang hayat, sehingga kita bisa" Miindung ka Waktu dan MiBapa ka Jaman" Maksudnya tidak melawan akan perubahan Zaman akan tetapi mengikutinya.
Sekian catatan di buat untuk dijadikan penanda bahwa kita harus bekerja dengan ikhlas, sepenuh hati dan banyak inovasi. Jadikan semua jadi ladang ibadah.
Salam Sehat.
Minggu, 14 November 2021
Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoaks
Resume ke-6
12 November 2021
Narasumber : Ms Phia
Moderator : Bapak Deni Darmawan
Pertemuan ke-6 kelas Motivasi Literasi Digital (GMLD) pada hari Jumat, 12 November 2021 pukul 16.00-18.00 dilaksanakan melalui Zoom Metting dengan materi " Menjadi Pejuang di Tengah Gempuran Hoaks" dimoderatori oleh Bapak Deni Darmawan, dan menghadirkan narasumber Ms Phia.
Topik Utama
- Hoaks dan Fike News
- Akibat dari Positif Mind
- Tips untuk tetap positif
- Refleksi Diri
Ms Phia narasumber yang sangat menarik dan semangat membuat para peserta interaktif. Materi dikemas dengan baik. Menurut nya Hoaks adalah tipuan kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desasdesus urban. Sedangkan Fake News adalah berita palsu, bertujuan sebagai click bait, bisa di sengaja atau tidak, dan untuk menyakinkan pembaca dengan sudut pandang tertentu.
Cara kita menyikapin Hoaks & Fake News,diantaranya :
- Jangan mudah terprovokasi dengan judul berita
- Lakukan konfirmasi
- Saring before sharing
- Jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet
- Perhatikan elemen berita
- Cek Google
- Verifikasi Data
Akibat selalu Positive Thinking.
- Sehat jiwa raga.
- Bahagia.
- Terarah.
Tips Untuk tetap Positif lainnya adalah:
- Hadapi dengan senyum.
- Berlatih reframing.
- Bagun Ketahanan Diri.
Terimakasih
Salam Sehat.
Sabtu, 13 November 2021
STRATEGI MENANGKAL HOAKS
Resume ke-5
10 November 2021
Narasumber : Ibu Heni Mulyati, M. Pd
Moderator : Bapak Mulyadi
Pertemuan ke-5 kelas Motivator Literasi Digital (GMLD) pada Rabu, 10 November 2021 pukul 16.00-18.00 dilaksanakan melalui Wa dengan materi ”Strategi Menangkal
Hoaks” dimoderatori oleh Bapak Mulyadi, dan menghadirkan narasumber Ibu Heni Mulyati, M. Pd.
Ada tiga sub tema yang di bahas kali ini,
adalah:
- Membahas tentang perkembangan era digital dan banjir informasi
- Mengenal hoaks, motif, jenis, ciri dan dampak
- Membahas tentang tips periksa fakta secara singkat.
Perkembangan era digital dan banjir informasi. Kita bernostalgia di zaman dimana internet belum ada dan siaran televisi terbatas, tidak semua orang memiliki dan dapat menyaksikan siaran televisi. Informasi terbatas, sedangkan sekarang siapa pun bisa menjadi pembuat penyebar dan pengguna informasi.
Ada beberapa situasi yang perlu kita sadari terkait dengan banjirnya informasi ini yaitu pertama era post truth Ketika suatu fakta diberikan orang cenderung tidak menerimanya Hal ini disebabkan emosi yang dominan dan keyakinan pribadi. Kedua matinya kepakaran yaitu Suatu frasa yang menggambarkan ketidak percayaan terhadap para pakar atau para ahli dan yang ke-tiga Filter bubble ( mengacu pada data atau histori prngguna) dan echo chamber (kesamaan informasi antar pengguna)
Selain kemunduran
kemudahan informasi yang kita dapatkan Ada hal lain yang perlu kita perhatikan
yaitu peredaran hoaks di masyarakat yang paling banyak saat ini adalah isu
politik dan kesehatan. menurut survei yang dilakukan oleh Litbang mafindo banyak
beredar mulai dari WA PB dan Twitter Oleh karena itu penting bagi kita untuk
mengetahui apakah berita yang akan kita terima benar atau tidak.
Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar. Mengapa masih ada yang percaya dengan hoax berikut alasannya
- Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
- Polarisasi masyarakat
- Belum cakap memilih dan memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa-periksa
Banyak alasan seseorang menyebarkan hoaks salah satunya adalah motif ekonomi ada oknum yang sengaja membuat situs yang isinya provokatif dengan mendapatkan keuntungan ciri-cirinya
- Sumber informasi tidak jelas.
- Biasanya bangkitkan emosi
- Alasan yang terlihat ilmiah tetapi salah
- Isinya sembunyikan fakta
- Minta disrbarluaskan.
Dampak yang terjadi akibat adanya hoaks akan timbul perpecahan dan saling curiga antara kita.Selain itu timbul kebingungan untuk membedakan mana yang hoaks atau pun yang bukan. kemudian bagaimana kita dapat membedakan apakah berita yang kita terima adalah benar atau hoaks kita dapat mengecek pada situs pencari fakta seperti www turnbackhoax .co.id atau www. cekfakta.com Cek pada media yang kredibel. Gunakan Google reverse image untuk cek unggahan foto. dan kita juga dapat menginstall aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo. Selain itu kita juga bisa cek berita hoax melalui wa.
Materi ditutup oleh bu Heni dengan
kata-kata " Bijak gunakan media digital. Apa yang kita unggah akan
tinggalkan rekam jejak digital. Periksa faktanya, jika valid dan bermanfaat,
baru sebar kemudian."
BAHAN AJAR DAN LKPD
NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...
-
BAB 1 SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA Tujuan Pembelajaran: Ananda sekalian mampu menganalisis kronologis lahirnya Pancasila. Indikator Tuju...
-
PRESTATIF , INOVATIF, DAN TERENCANA (PINTER) DALAM MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) Pada awal tahun pelajaran 2022–2023, sekolah diha...
-
DENGAN MEMANTASKAN DIRI SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL Sebagai pendidik mutasi dan rotasi adalah sesuatu hal yang biasa, yang terpenting dim...