Sabtu, 27 November 2021

BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL


ANAK MUDA BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL

Resume ke-10
Senin, 22 November 2021
Narasumber       :  Ibu Rosmiyati, S.Pd
Moderator          :  Bapak Mulyadi  



Senin, 22 November 2021  kembali belajar tentang Literasi Digital dengan Tema “ Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” dengan narasumber  Ibu Rosminiyati,S.Pd dan dimoderatori Bapak  Muliadi dengan menggunakan aplikas Whatsapp.

Tema tersebut, sesungguhnya membahas  kata kunci yang menjadi  pembahasan .

Berani, berdasarkan KBBI diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut). Sedangkan Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Perubahan di dunia digital dirasa penting mengingat beberapa hal

  1. Kebutuhan. 
  2. Menyalurkan hobi. (sudah dijelasakn narasumber sebelumnya)
  3. Tambahan penghasilan. (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
  4. Berbagi (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)

Ada lima hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital :

  1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
  2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
  3. Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
  4. Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
  5. Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:

  1. Tidak bisa -> bisa;
  2. Tidak berani -> berani;
  3. Sudah bisa -> banyak/terampil;
  4. Banyak -> berkualitas;
  5. Sendiri -> kolaborasi;
  6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
  7. Tidak berguna -> bermanfaat;
  8. Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;

Perlu di perhatikan untuk melakukan perubahan di dunia digital, tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya orang lain yang luar biasa, mereka sama dengan kita awalnya. Pandanglah bahwa kesuksesan orang lain adalah motivasi buat kita sebagai pematik semangat disaat kita masih lemah.

Mulai saat ini mari kita sama-sama melakukan perubahan seperti:

Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:

  • Usia tua ->  Merasa muda
  • Guru jadul -> Guru gaul
  • Tidak sempat ->Menyempatkan diri
  • Tidak mampu -> Saya bisa

Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun, dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembanagn dan kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid kita untuk berubah juga. “Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak?”. Tidak sempat juga sering diajadikan alasan. Waktu kita sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di sini, hanya butuh manajemen waktu.

Meluruskan niat. 

Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.

3.Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.

4.Bergabung dalam Komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar. Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

5.Bangun Kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.

6. MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

Selanjutnya, untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya. Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka. Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

Caranya?

  1. Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.
  2. Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
  3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital. Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
  4. Memotivasi:
  •  Mengadakan perlombaan;•
  •  Memberikan hadiah, dll.

Pesan dari Narasumber:

Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi. 

Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.


Salam Literasi

Tidak ada komentar:

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...