KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN PPKN
DI SMP PASUNDAN 1 BANDUNG
Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran
adalah serangkaian kriteria atau indicator yang menunjukkan sejauh mana peserta
didik telah mencapai kompetensi pada
tujuan pembelajaran.
Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran digunakan pendidik untuk merefleksikan proses
pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik di
kelas. Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran dapat membantu pendidik dalam memperbaiki peoses
pembelajaran dan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi yang harus
dimiliki oleh peserta didik.
Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran bermanfaat untuk memberikan informasi konkret dan komprehensif dalam
laporan hasil belajar peserta didik. Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih
atau menyususn asesmen. Sehingga, asesmen yang dipilih benar-benar sesuai
dengan tujuan dan kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang telah disusun.
Terdapat perbedaan antara KKM dan Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
KKM:
- Indikator tuntas yang digunakan dalam KKM berbentuk angka
- Tidak ada penjelasan atau deskripsi mengenai perbedaan angka indicator tersebut
- Jika peserta didik tidak mencapai indicator tuntas maka dilakukan remidial untuk mencapai angka indicator tuntas.
- Cenderung meratakan kemampuan peserta didik hanya karena memiliki nilai yang sama.
- Indikator tuntas pada berbentuk deskripsi konkret mengenai keterampilan dan
kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik, sebagai bukti bahwa peserta
didik telah mencapai tujuan apembelajaran.
- Dalam Menyusun pendidik bisa melakukan tiga pendekatan yakni pendekatan kriteria, rubrik dan pendekatan interval nilai sekala.
- Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang bersifat tidak wajib.
Untuk mengetahui
apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik
perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria
ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat
pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria
ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat
instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa
yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia
telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, pendidik tidak disarankan
untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika
dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai
(misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
- menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
- menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
- menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
Berikut adalah
contoh pendekatan yang dimaksud.
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila Fase D:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Pendekatan 1:
Menggunakan deskripsi kriteria Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik
menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya
menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca
Contoh Rubrik untuk Ketuntasan Tujuan
Pembelajaran
Pendekatan 2: menggunakan rubrik Contohnya, dalam tugas
menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua
bagian: Isi laporan dan penulisan. Dalam rubrik terdapat empat tahap
pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam setiap
tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik. Pendidik
menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta
didik
Contoh Interval untuk Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajara
Pendekatan 3: menggunakan interval nilai Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik. Contoh
- Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, saya menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya. 0 - 40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian 41 - 65 % belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan 66 - 85 % sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial 86 - 100% sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.
- Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan: • menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut• menunjukkan hasil pengamatan yang jelas • menceritakan pengalaman secara jelas • menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4). Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar