Sabtu, 09 Desember 2023

 KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PPKN
DI SMP PASUNDAN 1 BANDUNG


Kriteria ketercapaian Tujuan pembelajaran yang sering kita lakukan sebelumnya adalah Kriteria Ketercapaian Minimal (KKM) dengan memperhatikan beberapa hal, Intak Siswa, daya dukung dan keluasan dan kedalaman Materi Pelajaran.

Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran adalah serangkaian kriteria atau indicator yang menunjukkan sejauh mana peserta didik telah mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran.

Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran digunakan pendidik untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik di kelas. Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran dapat membantu pendidik dalam memperbaiki peoses pembelajaran dan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran bermanfaat untuk memberikan informasi konkret dan komprehensif dalam laporan hasil belajar peserta didik. Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih atau menyususn asesmen. Sehingga, asesmen yang dipilih benar-benar sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang telah disusun.

Terdapat perbedaan antara KKM dan Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran:

KKM:

  1. Indikator tuntas yang digunakan dalam KKM berbentuk angka
  2. Tidak ada penjelasan atau deskripsi mengenai perbedaan angka indicator tersebut
  3. Jika peserta didik tidak mencapai indicator tuntas maka dilakukan remidial untuk mencapai angka indicator tuntas.
  4. Cenderung meratakan kemampuan peserta didik hanya karena memiliki nilai yang sama.

Kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran

  1. Indikator tuntas pada berbentuk deskripsi konkret mengenai keterampilan dan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik, sebagai bukti bahwa peserta didik telah mencapai tujuan apembelajaran.
  2. Dalam Menyusun pendidik bisa melakukan tiga pendekatan yakni pendekatan kriteria, rubrik dan pendekatan interval nilai sekala.
  3. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang bersifat tidak wajib.

Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.

Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:

  1. menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
  2. menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
  3. menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.

Berikut adalah contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila Fase D: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca

Contoh Rubrik  untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran

Pendekatan 2: menggunakan rubrik Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan. Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik. Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik

Contoh Interval  untuk Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajara

Pendekatan 3: menggunakan interval nilai Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik. Contoh

  1. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, saya menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya. 0 - 40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian 41 - 65 % belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan 66 - 85 % sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial 86 - 100% sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial. 
  2. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan: • menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut• menunjukkan hasil pengamatan yang jelas • menceritakan pengalaman secara jelas • menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4). Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.
Contoh Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Menggunakan Deskripsi, Kriteria
dan  Interval dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Saya mencoba merefleksi bahwa dengan menggunakan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran peserta didik dapat terukur hasil belajarnya sesuai dengan metode yang digunakan yakni metode Deskripsi untuk mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, metode Kriteria untuk mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan posi berikutnya adalah menggunakan interval untuk mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

Sedangkan Umpan balik dilakukan di kelas VII D setelah siswa mengikuti Asesmen Sumatif. Umpan balik  dapat dilihat di bawah ini.






Umpan balik dilakukan juga pada rekan teman sejawat, rekan-rekan merasa terbatu dengan penyusunan Aksi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran PPKn di SMP Pasundan 1 Bandung ini. Berikut adalah Umpan Balik yang dilakukan rekan teman sejawat:






Demikianlah Kriteria Ketercapain Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Elemen Pancasila dengan Tujuan Pembelajaran "Peserta didik mampu menganalisis kronologis lahirnya Pancasila dan mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari" saya susun mudah-mudahan ada manfaat bagi Peserta didik saya yakni kelas VII D SMP Pasundan 1 Bandung Tahun Pelajaran 2023-2024, dan bisa bermanfaat bagi rekan teman sejawat yang akan mencoba menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran sesuai dengan Mata Pelajaran yang diampunya.









Tidak ada komentar:

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...