DISIPLIN POSITIF
MEMBUAT KEYAKINAN KELAS
Selama ini saya merasakan ada yang ganjil, biasanya diawal tahun Pelajaran menyampaikan materi yang akan dipelajari satu bahkan dua semester ke depan. Tujuan pembelajaran alat evaluasi serta sistim penilaian. Kemudian dibuatlah kesepakatan Bersama untuk menghadapi Pelajaran saya.
Nampaknya Peserta didik mayoritas menerima perlakuan saya
di awal Tahun Pelajaran. Eh ternyata perlakuan seperti ini perserta didik tidak
ada suatu keyakinan akan keberhasilan, yang ada adalah suatu paksaan belaka.
Peraturan sudah disepakati berisi, perintah, larangan dan sanksi bagi
sipelanggar (Peserta didik yang melanggar).
Kekeliruan seperti itu membuat saya semakin yakin bahwa peserta
didik yang patuh tetap nyaman, peserta didik yang jenuh melakukan disiplin
semu, dan peserta didik yang punya keberanian mereka terkadang patuh dan
terkadang berontak dengan melakukan pelanggaran. Dan ada peserta didik yang
iseng melakukan pelanggaran untuk sekedar cari perhatian.
Setelah mempelajari Materi Disiplin diri di PMM, saya
semakin yakin pentingnya Keyakinan Kelas, untuk menggantikan Kesepakatan Kelas.
Peserta didik akan
lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, dari pada hanya sekedar
mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna, mereka
perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang
peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti
serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya.
Saya mulai mempelajari Tahapan menciptakan Program Kebajikan
- Lihat daftar kebajikan yang telah disusun bersama.
- Tentukan nilai-nilai kebajikan yang ingin dijadikan perhatian utama di kelas melalui Curah pendapat dalam kelompok
- Sempurnakan beberapa daftar nilai-nilai kebajikan yang utama, bahas kembali dalam kelompok utama.
- Buatlah poster atau muat di sosial media keyakinan kelas
Kemudian Pembentukan Keyakinan Kelas harus memperhatikan:
- Keyakinan kelas bersifat
lebih ‘abstrak’ daripada
peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
- Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
- Pernyataan keyakinan kelas
senantiasa dibuat dalam
bentuk positif.
- Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga
mudah diingat dan dipahami oleh
semua warga kelas
- Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
- Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan
kelas lewat kegiatan curah pendapat
- Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas:
- Peserta didik diberi penjelasan awal tentang pentingnya membuat Keyakinan Kelas, yang selama ini mereka kenal tata tertib Kelas/ Kesepakatan Kelas.
- Dibuat Kelompok Kajian Kesepakatan Kelas.
- Setiap Kelompok dipersilahkan untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas.
- Mencatat semua masukan-masukan Peserta di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat.
- Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Kelas’. Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif.
- Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak warga kelas untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang dituju dari peraturan tersebut.
- Tinjau ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan
- Setelah keyakinan kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas tersebut, termasuk guru dan semua Peserta didik.
- Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.
Kebijakan Kelas
Keyakinan Kelompok
1, Nilai-nilai yang dibidik (Merdeka dalam Belajar)
|
Keyakinan Kelas Kelompok 2, Nilai-nilai yang dibidik (Harga Diri)
|
Keyakinan Kelas Kelompok 3, Nilai-nilai yang dibidik (Rasa Aman)
|
Penyusunan Komitmen Keyakinan Kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar