Sabtu, 01 Mei 2021

LIMA MADRASAH DI KELUARGAKU

LIMA MADRASAH DI KELUARGAKU







Ati Rohaeti

Guru PPKn SMP Pasundan 1 Bandung

 

Setiap anak berhak mendapat pendidikan dan pengajaran

Pendidikan dalam keluarga adalah sangat penting mengingat potensi yang dimiliki anak perlu dikembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Pentingnya  pendidikan bagi anak, sebagaimana di sebutkan dalam Hadis Nabi: “ Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata bahwa Rasulullah telah bersabda: setiap kelahiran (anak yang lahir) berada dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanya yang mempengaruhi anak menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Abu Daud).

Alhamdulillah keluarga kami dikaruniai lima  anak, artinya lima madrasah di keluargaku.

Kenapa di katakan lima Madrasah? Sebab dari anaklah kami mendapatkan banyak pembelajaran ,yakni:

Madrasah Pertama, beliau anak perempuan yang lincah, bergerak di Bidang Kesehatan, Lulus tepat waktu dari Apoteker ITB. Selepas  menyelesaikan pendidikan diam-diam dia merancang pernikahan dan melamar pekerjaan di salah satu BUMN. Alhasil pernikahan berjalan lancara dan lamaran pekerjaannya diterima. Hasil madrasah pertamaku sudah berkeluarga, mendapatkan pekerjaan yang layak dan dikaruniai seorang Putri yang lincah seperti Mominya.

Madrasah Kedua, beliau anak laki-laki yang alim, bergerak di Bidang Fisika Kebumian, masih berjuang menyusun Disertasi sambil menunggu paper Jurnal Internasional dipublikasikan. Banyak kegiatan yang sedang di garap sampai- sampai pulang ke rumah memilih tidur istirahat ketimbang menyantap makan malam. Pekerjaan sementara adalah Asisten Akademik di ITB, Membantu jalannya  Tarbiyah Sunnah Learning(TSL) dan Dosen  Luar Biasa UI. Hasil madrasah keduaku sudah berkeluarga, mendapatkan pekerjaan yang layak dan dikaruniai seorang Putri dan dua Putra.

Madrasah Ketiga, beliau  anak laki-laki yang alim memiliki cita-cita bekerja di LIPI dan  menjadi seorang peneliti, Lulus dari UPI Pendidikan Fisika dan beliau sedang mempersiapkan study lanjutan ke S2. Hasil madrasah ketigaku adalah Karakter yang selalu dibidik dengan kesabaran, dan penuh ketelitian. Mudah-mudahan mendapatkan segala yang di cita-citakan dan diridhoiNya.

Madrasah Keempat, beliau anak perempuan yang lincah, yang selalu menghiptonis diri untuk menumbuhkan otimisme diri. Selepas mendapatkan Kelulusan dari SMA negeri 2 Bandung, beliau mengikuti Tes seleksi PTN harapam tembus masuk Perguruan Tinggi Negeri IPB Ilmi Giji. Jalan menuju kesuksesan yang beliau tempuh adalah mengikuti Bimbel GO dan selalu mengerjakan TO,  mengerjakan Empati dan Rumus Sakti dari GO. Hasil madrasah keempatku adalah beliau anak yang patuh dan solehah dan selalu membantu tugas di dapur serta selama masa Pandemi Covid-19 banyak membantu Ibunya dalam pembelajatan TIK. Mudah-mudahan mendapatkan segala yang di cita-citakan dan diridhoiNya.

Madrasah Kelima, beliau  anak laki-laki yang lincah, hoby Sepak Bola. Mapel Matematika dan IPA sangat disenangi, selama BDR jarang sekali mengeluh dan meminta bantuan untuk  mengerjakan tugas. Beliau sedang mencari jati diri dan masih berumur 14 tahun tercatat sebagai Siswa SMP Negeri 12 Bandung. Hasil madrasah ketigaku adalah Karakter yang selalu dibidik

Mandiri dan menemukan potensi dan jati diri, tidak banyak tuntutan serta optimisme selalu nampak.

Kami yakin setiap anak ingin mendapatkan perlakuan yang special, tidak mau dibandingkan satu dengan yang lain

Setiap anak memiliki kelebihan tersendiri, mereka adalah memiliki pribadi yang mandiri dan selalu mencari jati diri. Yang jelas kita berada di Depan sebagai Uswatun hasanah, di tengah membimbing dan mengawal serta di belakang untuk mendorong mereka manakala mengalami kelelahan.  Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapa Kita Ki Hajar Dewantara

Menutut Ki Hajar Dewantara. Pendidikan keluarga itu adalah tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan sosial sehingga bisa dikatakan bahwa keluarga itulah tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya dari pada pusat pendidikan lainnya, untuk melangsungkan pendidikan kearah kecerdasan budi pekerti (pembentukan watak Individu) dan sebaik-baiknya persiapan hidup kemasyarakatan.

Satu hal yang perlu di ingat bahwa mengawal anak tidaklah sampai pada mengantar sekolah anak sampai TK/SD. Akan tetapi kawallah anak kita meskipun mereka sudah sampai Pendidikan Tinggi atau sudah berkeluarga

Kami berdua dengan Suami merasa bahagia karena banyak mendapatkan pembelajaran hidup dan kehidupan dari Madrasah- tersebut.

Setiap tempat adalah sekolah/ Madrasah . Setiap orang adalah guru dan Setiap buku adalah ilmu”


Selamat Hari Pendidikan Nasional

Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar


2 komentar:

nuinui mengatakan...

Tulisan mengandung bawang merah, heheheh
semoga nini sehat selalu dan terus berkarya

nuinui mengatakan...

tulisan mengandung bawang merah, heheh
semoga nini sehat selalu, dan terus berkarya

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...