LIMA MADRASAH DI KELUARGAKU
Ati Rohaeti
Guru PPKn SMP Pasundan 1 Bandung
Setiap anak berhak
mendapat pendidikan dan pengajaran
Pendidikan dalam
keluarga adalah sangat penting mengingat potensi yang dimiliki anak perlu
dikembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Pentingnya pendidikan bagi anak, sebagaimana di sebutkan
dalam Hadis Nabi: “ Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata bahwa
Rasulullah telah bersabda: setiap kelahiran (anak yang lahir) berada dalam
keadaan fitrah, maka kedua orang tuanya yang mempengaruhi anak menjadi Yahudi,
Nasrani dan Majusi (HR. Abu Daud).
Alhamdulillah
keluarga kami dikaruniai lima anak,
artinya lima madrasah di keluargaku.
Kenapa di katakan
lima Madrasah? Sebab dari anaklah kami mendapatkan banyak pembelajaran ,yakni:
Madrasah Pertama, beliau anak perempuan yang lincah, bergerak di
Bidang Kesehatan, Lulus tepat waktu dari Apoteker ITB. Selepas menyelesaikan pendidikan diam-diam dia
merancang pernikahan dan melamar pekerjaan di salah satu BUMN. Alhasil
pernikahan berjalan lancara dan lamaran pekerjaannya diterima. Hasil madrasah
pertamaku sudah berkeluarga, mendapatkan pekerjaan yang layak dan dikaruniai
seorang Putri yang lincah seperti Mominya.
Madrasah Kedua, beliau anak laki-laki yang alim, bergerak di Bidang
Fisika Kebumian, masih berjuang menyusun Disertasi sambil menunggu paper Jurnal
Internasional dipublikasikan. Banyak kegiatan yang sedang di garap sampai-
sampai pulang ke rumah memilih tidur istirahat ketimbang menyantap makan malam.
Pekerjaan sementara adalah Asisten Akademik di ITB, Membantu jalannya Tarbiyah Sunnah Learning(TSL) dan Dosen Luar Biasa UI. Hasil madrasah keduaku sudah
berkeluarga, mendapatkan pekerjaan yang layak dan dikaruniai seorang Putri dan
dua Putra.
Madrasah Ketiga, beliau anak
laki-laki yang alim memiliki cita-cita bekerja di LIPI dan menjadi seorang peneliti, Lulus dari UPI
Pendidikan Fisika dan beliau sedang mempersiapkan study lanjutan ke S2. Hasil madrasah
ketigaku adalah Karakter yang selalu dibidik dengan kesabaran, dan penuh
ketelitian. Mudah-mudahan mendapatkan segala yang di cita-citakan dan diridhoiNya.
Madrasah Keempat, beliau anak perempuan yang lincah, yang selalu
menghiptonis diri untuk menumbuhkan otimisme diri. Selepas mendapatkan
Kelulusan dari SMA negeri 2 Bandung, beliau mengikuti Tes seleksi PTN harapam
tembus masuk Perguruan Tinggi Negeri IPB Ilmi Giji. Jalan menuju kesuksesan
yang beliau tempuh adalah mengikuti Bimbel GO dan selalu mengerjakan TO, mengerjakan Empati dan Rumus Sakti dari GO. Hasil
madrasah keempatku adalah beliau anak yang patuh dan solehah dan selalu
membantu tugas di dapur serta selama masa Pandemi Covid-19 banyak membantu
Ibunya dalam pembelajatan TIK. Mudah-mudahan mendapatkan segala yang di
cita-citakan dan diridhoiNya.
Madrasah Kelima, beliau anak
laki-laki yang lincah, hoby Sepak Bola. Mapel Matematika dan IPA sangat
disenangi, selama BDR jarang sekali mengeluh dan meminta bantuan untuk mengerjakan tugas. Beliau sedang mencari jati
diri dan masih berumur 14 tahun tercatat sebagai Siswa SMP Negeri 12 Bandung. Hasil
madrasah ketigaku adalah Karakter yang selalu dibidik
Mandiri dan menemukan potensi dan jati diri, tidak banyak tuntutan serta optimisme selalu nampak.
Kami
yakin setiap anak ingin mendapatkan perlakuan yang special, tidak mau
dibandingkan satu dengan yang lain
Setiap
anak memiliki kelebihan tersendiri, mereka adalah memiliki pribadi yang mandiri
dan selalu mencari jati diri. Yang jelas kita berada di Depan sebagai Uswatun
hasanah, di tengah membimbing dan mengawal serta di belakang untuk mendorong
mereka manakala mengalami kelelahan. Sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh Bapa Kita Ki Hajar Dewantara
Menutut
Ki Hajar Dewantara. Pendidikan keluarga itu adalah tempat yang sebaik-baiknya
untuk melakukan pendidikan sosial sehingga bisa dikatakan bahwa keluarga itulah
tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya dari pada pusat
pendidikan lainnya, untuk melangsungkan pendidikan kearah kecerdasan budi
pekerti (pembentukan watak Individu) dan sebaik-baiknya persiapan hidup
kemasyarakatan.
Satu
hal yang perlu di ingat bahwa mengawal anak tidaklah sampai pada mengantar
sekolah anak sampai TK/SD. Akan tetapi kawallah anak kita meskipun mereka sudah
sampai Pendidikan Tinggi atau sudah berkeluarga
Kami berdua dengan Suami merasa bahagia karena banyak mendapatkan pembelajaran hidup dan kehidupan dari Madrasah- tersebut.
Setiap
tempat adalah sekolah/ Madrasah . Setiap orang adalah
guru dan Setiap buku adalah ilmu”
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar
2 komentar:
Tulisan mengandung bawang merah, heheheh
semoga nini sehat selalu dan terus berkarya
tulisan mengandung bawang merah, heheh
semoga nini sehat selalu, dan terus berkarya
Posting Komentar