Senin, 31 Mei 2021

Komitmen Memperingati Hari Lahirnya Pancasila

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Robby karena atas rahmat dan hidayah-nya kita semua dapat kembali bersama secara daring untuk memperingati hari lahirnta Pancasila tahun 2021.

Hari ini adalah hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

Untuk mempelajari, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan keseharian, mari kita  kenali sejarah.

Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Sidang BPUPKI I (29 Mei s.d 1 Juni 1945)

Diawali dengan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI) yang bertugas memberikan usul-usul/ ide-ide/ pendapat-pendapat/ gagasan-gagasan untuk kemerdekaan Indonesia. Sidang BPUPKI I membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka yang diketuai Radjiman Wediodiningrat. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mohammad Yamin berkesempatan untuk berpidato menyampaikan usulan dasar negara Indonesia yaitu:

1) peri kebangsaan;
2) peri kemanusiaan;
3) peri ketuhanan;
4) peri kerakyatan;
5) kesejahteraan rakyat

(Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, 1959: 3).

Sedangkan secara tertulis, Mohammad Yamin mengemukakan rumusan yang mirip dengan teks Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan urutan yang berbeda (Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945: 1971), yakni:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa;
2) kebangsaan persatuan Indonesia;
3) rasa kemanusiaan yang adil dan beradab;
4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pada tanggal 31 Mei 1945 dalam pidatonya, Mr. Soepomo menekankan pentingnya paham integralistik yang sesuai dengan sosial kultur masyarakat Indonesia, yakni semangat kebatinan dari bangsa Indonesia adalah persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti, dunia luar dan batin, mikrokosmos dan makrokosmos, serta rakyat dan pemimpin (Purwastuti, 2002: 20).

Soepomo mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia Merdeka mencakup

1) persatuan,
2) kekeluargaan,
3) keseimbangan lahir dan batin,
4) musyawarah,
5) keadilan rakyat. 

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno berpidato dengan memunculkan istilah Pancasila sebagai philosophische grondslag yaitu fundamen, filsafat, jiwa, pikiran yang sedalam-dalamnya yang didasarkan pada karakteristik ke-Indonesiaan dan pandangan dunia yang setingkat dengan aliran-aliran besar dunia atau dikenal sebagai “weltanschauung”. Usulan dasar negara yang disampaikan Soekarno adalah:

1) kebangsaan Indonesia (nasionalisme),
2) internasionalisme (kemanusiaan),
3) mufakat (demokrasi),
4) kesejahteraan sosial,
5) ketuhanan. 

Kebangsaan Indonesia dan Internasionalisme atau kemanusiaan dapat diperas menjadi sosio-nasionalisme. Mufakat atau demokrasi dan kesejahteraan sosial, dapat diperas menjadi sosio-demokrasi. Kemudian diikat erat kuat dengan Ketuhanan, jadilah tiga asas atau tiga sila atau “tri sila”. Tri sila dapat diperas menjadi “ekasila” yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan faham yang dinamis, suatu usaha bersama, suatu amal, satu pekerjaan, satu karya, bekerja keras membanting tulang, memeras keringat bersama–sama, bahu– membahu, saling membantu. Hasil kerja dinikmati bersama. Negara berdasarkan gotong royong yang berarti “satu buat semua–semua buat satu”, kebahagiaan dan kesejahteraan untuk semua masyarakat (Winarno, 2012: 12-13).

Panitia Kecil

Pembentukan Panitia Kecil yang beranggotakan delapan orang (Panitia Delapan) dibawah pimpinan Soekarno dan bertugas untuk mengumpulkan dan memeriksa usul-usul berkaitan Indonesia Merdeka. Usul-usul tersebut digolongankan :

1)   golongan usul Indonesia merdeka selekas-lekasnya; 

2)   golongan usul dasar ;

3)   golongan usul bentuk negara dan kepala negara;

4)   golongan usul mengenai warga negara;

5)   golongan usul mengenai daerah;

6)   golongan usul mengenai agama dan negara;

7)   golongan usul mengenai pembelaan, dan

8)   golongan usul mengenai keuangan (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, 1959:82).

Dalam melaksanakan tugasnya panitia ini mengalami perbedaan pendapat yaitu persoalan hubungan antara negara dan agama. Para anggota golongan islam menghendaki negara yang berdasarkan syariat islam. Sedangkan golongan nasionalis menghendaki bahwa negara tidak mendasarkan hukum pada salah satu agama tertentu (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, 1959:82-86).

Kemudian dibentuklah Panitia Kecil yang berjumlah sembilan orang (Panitia Sembilan) dan menghasilkan rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar). Soekarno mengistilahkan kesepakatan ini sebagai suatu modus. Kesepakatan yang nantinya akan dituangkan dalam rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar ini oleh Soekarno diberi nama Mukaddimah (Preambule) Hukum Dasar. Sukiman Wirjosandjojo menyebut kesepakatan ini sebagai “Gentlemen’s Agreement”. Sementara Mohammad Yamin memberi nama kesepakatan ini sebagai Piagam Jakarta  (Tim Kerja Sosialisasi MPR, 2012: 35 – 36).  

 

Piagam Jakarta 

Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan peri-kemanoesiaan dan peri-keadilan. 

Dan perdjoeangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakjat Indonesia ke-depan pintoe-gerbang Negara Indonesia, jang merdeka, bersatoe, berdaoelat, adil dan makmoer. 

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan jang loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka Rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaannja. 

Kemudian daripada itoe, oentoek membentoek suatoe Pemerintah Negara Indonesia jang melindoengi segenap Bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah Indonesia, dan untuk memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itoe dalam suatu Hoekoem Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam suatu susunan negara Repoeblik Indonesia jang berkedaoelatan Rakjat, dengan berdasar kepada:

  1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek2-nja
  2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
  3. Persatoean Indonesia
  4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam permoesjarawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia. 

Djakarta, 22-6-1945

Panitia Sembilan 

Sidang BPUPKI II

Naskah Piagam Jakarta dibawa ke sidang kedua BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli 1945. Agenda sidang BPUPKI II membahas tentang wilayah Indonesia, kewarganegaraan Indonesia, rancangan undang- undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pendidikan dan pengajaran. Hasil sidang BPUPKI II mencakup:

a) pernyataan tentang Indonesia Merdeka; b) disepakatinya Piagam Jakarta sebagai mukaddimah (Preambule) hukum dasar yang menjadi cikal bakal Pembukaan Undang-Undang Dasar;  c) batang tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai Undang- Undang Dasar 1945, yang isinya meliputi : wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu, bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik, bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih, bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, 1959: 206-218). 

Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI ) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang diketuai Soekarno. Tanggal 17 Agustus 1945, J. Latuharhary sebagai perwakilan dari Indonesia daerah Kaigun (Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan) menemui Sukarno dan Mohammad Hatta dan menyatakan keberatan atas rumusan “…dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada Piagam Jakarta untuk ikut disahkan menjadi bagian dasar negara. Untuk menjaga integrasi bangsa dan negara Indonesia yang baru diproklamasikan, Soekarno dan Hatta bertemu dengan wakil-wakil golongan Islam seperti Teuku Moh Hasan, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Ki Bagus Hadikusumo.  Mohammad Hatta mengusulkan dan melakukan lobi agar tujuh kata di belakang kata Ketuhanan tersebut dihapus.  Setelah melalui pembicaraan yang panjang agar tidak terpecah sebagai bangsa Indonesia, untuk menjaga persatuan dan  kesatuan  Bangsa Indonesia, serta keutuhan Indonesia, tokoh pendiri bangsa bermufakat untuk mengubah rumusan “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Pembahasan mengenai perubahan ini memang tidak pada forum sidang PPKI agar permasalahan cepat selesai. Sidang PPKI I diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 1945 yang hasilnya: 1) mengesahkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945; 2) memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden RI; 3) membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu tugas presiden sebelum DPR/MPR terbentuk. Pengesahan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menimbulkan akibat penetapan Pancasila sebagai dasar negara secara hukum, sebab muatan Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. 

 

Perwujudan Semangat dan Komitmen Pendiri Negara dalam Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Para pendiri negara memiliki semangat kebangsaan dan patriotisme yang tinggi. Semangat kebangsaan timbul pada jiwa bangsa Indonesia yang dilandasi oleh rasa dan paham kebangsaan. Rasa kebangsaan membentuk bentuk rasa cinta yang melahirkan jiwa kebersamaan pemiliknya Oleh karena itu, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, para pendiri bangsa rela mengorbankan kepentingan pribadi dan kelompok demi kepentingan bangsa dan negara yang tercermin dalam bentuk: solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan; toleransi/ tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan antarbangsa; jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab; serta jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam. Dengan demikian, Pancasila merupakan bukti dari semangat kebangsaan para pendiri bangsa Selain itu, para pendiri negara juga memiliki komitmen kebangsaan Indonesia yang tinggi yakni:

1) mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme;
2) adanya rasa peduli dan memiliki terhadap bangsa Indonesia;
3) selalu bersemangat dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan;
4) mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa;
5) melakukan pengorbanan pribadi demi kepentingan bangsa dan negar

Dengan memperingati Hari Lahirnya Pancasila  mari kita  teladani komitmen kebangsaan Indonesia dan aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Aku Pancasila, Aku Indonesia dan selamat memperingati hari lahirnya Pancasila.

Jumat, 28 Mei 2021

PERSIAPAN KOMPETISI SAINS NASIONAL (KSN) SMP DI SMP PASUNDAN 1 BANDUNG.

PERSIAPAN KOMPETISI SAINS NASIONAL (KSN) SMP DI SMP PASUNDAN 1 BANDUNG.

Kegiatan yang terus berkesinambungan, perjalanan pagi sampai jam sebelas adalah kegiatan Monitoring Persiapan Pembelajaran Tatap Muka. Kegiatan berikurnya adalah persiapan pelaksanaan KSN tingkat Kota Bandung.

KSN SMP tahun 2021 ini dilaksanakan dengan sistem daring/ online oleh karenanya. SMP Pasundan 1 memilih dilaksanakan di Sekolah dengan Protokol kesejatan yang ketat.

Poto persiapan KSN di SMP Pasundan 1 Bandung 

Jauh-jauh hari pendaftaran peserta, pembimbing dan operator sudah dilaksanakan, kali ini adalah persiapan perangkat yang akan digunakan peserta dalam pelaksanaan KSN besok hari Sabtu, 29 Mei 2021.

Seiring dengan perkembangan zaman  saat ini banyak sekali siswa-siswi bertalenta dan berkarakter yang berkompetisi baik. Melalui penyelenggaraan Kompetisi Sains Nasional, para peserta diharapkan mampu menjadikan kompetisi ini sebagai daya dorong yang membentuk karakter siswa berprestasi, jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif, tangguh, dan cinta tanah air.

Kompetisi Sains Nasional (KSN) Jenjang SMP kali ini dilaksanakan dengan menggunakan sebuah media teknologi yaitu teknologi smartphone atau perangkat komputer, hal ini merupakan sebuah terobosan untuk peserta didik  agar lebih bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan mencari informasi- informasi yang positif. Karena penggunaan teknologi yang positif akan meningkatkan kualitas sumber daya bangsa dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat Pembukaa  alinea IV Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk lebih jelasnya KSN jenjang SMP tahun 2021 memiliki Tujuan umum yakni sebagai wahana kompetisi dalam bidang Matematika, IPA, dan IPS bagi untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya bidang sains yang berasaskan pendidikan karakter meliputi religiusitas, integritas, nasionalisme, kemandirian dan gotong royong. Selain hal itu, kegiatan ini juga sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi berprestasi. Kompetisi ini dirancang sebagai kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai- nilai sportivitas

Adapun Tujuan Khusus Tujuan khusus KSN SMP Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan wadah bagi peserta didik SMP dan/atau yang sederajat untukmengembangkan bakat dan minat di bidang Matematika, IPA, dan IPS sehingga peserta didik dapat berkreasi, terampil, memecahkan masalah, dan mampu mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya;
  • 2Memotivasi peserta didik SMP dan/atau yang sederajat untuk selalu meningkatkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual berdasarkan norma dan tata nilai yang baik;
  • Mengaplikasikan pengetahuan bidang Matematika, IPA, dan IPS dalam kehidupan sehari-hari; d. memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas pembelajaran Matematika, IPA, dan IPS di SMP dan/atau yang sederajat;
  • Memotivasi institusi/lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan;
  • 5Memotivasi pemangku kepentingan untuk menanamkan nilai spiritual, dan intelektual pada lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya.

 

TEMA YANG DIUSUNG DALAM KEGIATAN KSN JENJANG SMP TAHUN 2021 : “AKU HEBAT, AKU SEHAT, INDONESIAKU KUAT”


Sukses anak-anak SMP Pasundan 1 Bandung yang akan berjuang di KSN membawa nama baik diri, keluarga, sekolah bahkan membawa nama Indonesia di mata Dunia. Semangat Hebat, Semangat Sehat sehingga Indonesia Kuat dan Tangguh.


MEMOTIFASI DIRI MENGHADAPI BINTEK PEMBATIK

 MEMOTIFASI DIRI MENGHADAPI BINTEK PEMBATIK 

 

Sekarang ini kita menikmati kelimpahan informasi yang luar biasa, sangat disayangkan manakala situasi dan kondisi dibiarkan berlalu tanpa dimanfaatkan. Maka kami tangkap berbagai peluang memanjakan diri menikmati berbagai suguhan gratis dari berbagai sumber.    

Salah satu langkah menikmati kelimpahan informasi yang luar biasa ini adalah  dengan mengikuti berbagai pelatihan dan Bintek yang sambung menyambung. 

Inilah kegiatan kami selesai Bintek Pembelajaran Inklusif  yang dilaksanakn tiga tahapan di Level 1 berlangsung 5-10 Mei 2021 dan tahap ke-2 berlangsung tanggal 19-26 Mei 2021 akhirnya selesai sebelum waktu yang telah ditentukan. Sekarang tibalah saatnya mempersiapkan menghadapi Bintek PembaTIK. Yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2021 Level 1 Gelombang 38. Rasanya kurang lengkap manakala guru PPKn mengikuti Bintek  PembaTIK tanpa persiapan dan memotivasi diri. 

Langkah memotivasi diri dengan menyimak video-video ucapan selamat dari Bapa Menteri Pendidikan dan dari para tokoh yang konsen dengan Pendidikan di Indonesia. Selain menyimak video tersebut mulai memperhatikan tahapan pelaksanaan Program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 

Ada Banyak Manfaat Mengikuti Pembatik 

  • Meningkatkan kompetensi literasi TIK 
  • Meningkatkan kompetensi implementasi TIK
  • Meningkatkan kompetensi kreasi TIK
  • Meningkatkan kompetensi berbagi dan berkolaborasi 
  • Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional 

Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar Tahapan pelaksanaan program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) terdiri dari Level 1 sampai level 5` Tiap Level memiliki target yang di bidik, seperti: Level 1 Litersi TIK, Level 2 Implementasi TIK, Level 3 Kreasi TIK, Level 4 Berbagi TIK dan level 5 Menjadi Duta Rumah Belajar 

LEVEL 1  

Tahapan pelaksanaan program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) meliputi:  Bimtek Daring Level 1 (Literasi TIK) April - Juli 2021 

 


 LEVEL 2 

Bimtek Daring Level 2 (Implementasi TIK) 

Mei - Juli 2021 


LEVEL 3 
Bimtek Daring Level 3 (Kreasi TIK) 
Mei - Juli 2021 


LEVEL 4
Bimtek Level 4 (Berbagi TIK) 
September - Oktober 2021 


LEVEL 5 
Apa itu Duta Rumah Belajar? Manfaat Menjadi Duta Rumah Belajar  Menjadi wajah perwakilan pemanfaatan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan, terutama Rumah Belajar  Berkesempatan mengikuti bimbingan teknis pengembangan bahan ajar berbasis TIK baik di pusat maupun daerah  Berkesempatan dilibatkan pada acara dan kegiatan pemanfaatan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan baik di pusat maupun daerah.
 
 


Manfaat Menjadi Duta Rumah Belajar 
  • Menjadi wajah perwakilan pemanfaatan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan, terutama Rumah Belajar 
  • Berkesempatan mengikuti bimbingan teknis pengembangan bahan ajar berbasis TIK baik di pusat maupun daerah 
  • Berkesempatan dilibatkan pada acara dan kegiatan pemanfaatan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan baik di pusat maupun daerah 
  • Bertemu dan bertukar wawasan dengan guru-guru berprestasi dari seluruh provinsi di Indonesia 

Saya bangga mengikuti Bintek Pembatik






 
 




Monitoring Rencana Pembelajaran Tatap Muka

Monitoring Rencana Pembelajaran Tatap Muka



Pembelajaran Tatap Muka menjadi pilihan Orang tua, pemerintah, maupun guru dan siswa.

Memang terlalu lama siswa  belajar di rumah dampaknya kurang baik, seperti: 

  • Siswa menjadi malas belajar
  • terjadi putus sekolah
  • kejenuhan
  • orang tua terbatas untuk mengontrol belajar siswa

Selain alasan itu juga menindaklanjuti Keputusan Bersama menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri No. 23425/ A5/HK.01.04/ 2021 tanggal 8 April 2021. Tentang Panduan Peyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Maka  SMP Pasundan 1 Bandung di Tahun Pelajaran 2021-2022 merencanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dengan memperhatikan Prinsip penyelenggaraan pendidikan selama pandemi COVID -19 yakni,  Kesehatan dan keselamatan prioritas utama dalam penetapan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan  sertA Mempertimbangkan tumbuh kembang  dan hak anak selama pandemi COVID-

Oleh karena itu Pentingnya semua pihak yang terkait untuk mendukung kesadaran bersama tentang kesehatan yang teritegrasi dalam proses kegiatan belajar-mengajar sehingga peserta didik dan semua pihak terkait selalu dapat menjaga kesehatan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.

Guna mendukung kesadaran bersama tentang kesehatan yang teritegrasi dalam proses kegiatan belajar-mengajar maka SMP Pasudan 1 mengajuka kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Tahun Pelajaran Baru 2021-2022. 

Sambutan baik dari pemerintah setempat dan dari dimas Kesehatan serta Dinas Pendidikikan Kota Bandung, hari ini Jumat, 28 Mei 2021 SMP Pasundan 1 Bandung diadakan Monitoring Kesiapan Pembelajaran. 

Banyak hal yang yang dipersiapkan untuk persiapan tatap Muka antara lain:

Mengisi dan Melengkapi Daftar Perriksa
Mengisi dan melengkapi Instrumen Monitoring
Mengisi dan Melengkapi Berita Acara
Menyusun Satgas
Mensosialisasi kepada Guru, siswa dan orang tua.
Menyiapkan POS :
  • POS Sarana dan Prasarana
  • POS Kegiatan Pembelajaran
  • POS Peningkatan Kompetensi Guru
  • POS Pengendalian Kesehatan
  • POS Evaluasi dan Tindak Lanjut


Senin, 17 Mei 2021

Membuat Modul Digital

 Membuat Modul Digital

Teknologi yang serba canggih membuat kita semakin mudah untuk menjalankan berbagai aktifitas salah satunya adalah membuat Modul Digital.

Untuk teknisnya siapkan konten Modul dan simpan dalam bentuk FDF. Kemudian kita masuk pada Anyflip.com. dan upload modul kita. 

Tidak berlama-lama simak Video di bawah ini.




Untuk lebih jelasnya lagi, yu kita ikuti Bahan tayang Membuat Modul Digital pada link di bawah ini !

https://anyflip.com/bdtjy/ylem/




Selamat mencoba!

OPTIMALISASI BLOG DALAM PEMBELAJARAN


OPTIMALISASI BLOG

DALAM PEMBELAJARAN 



Blog Alat perekam yang ajaib, terasanya  manakala dalam waktu yang lama.

Dengan Blog Membangun Pohon Pendidikan

Berakar Moral dan Agama,

Berbatang Ilmu Pengetahuan

Beranting Aamal Perbuatan

Berdaun Talisilaturahmi

Dan berbuah Kebahagiaan

Akarnya kokoh kuat dengan karakter dan Budaya Bangsa sehingga  bermanfaat bagi orang banyak. 

Untuk menginfirasi bagaimana menulis Blog, mari kita simak Tayangan link berikut ini

https://youtu.be/U9xJg8OyQsA







Kamis, 13 Mei 2021

PUISI CINTA

 PUISI CINTA

 

Anak ke-1

 

Teringat dalam bayangan ibu mu nak

Disaat kamu ingin keluaar melihat dunia

Paraji berjuang membantu persalinan

Karena hidup serba terbatas

 

Seiring dengan waktu anakku sudah bisa berjalan

Namun diusia balita masih tetap butuh perawatan yang ektra

Panas demam, sakit perut dan diare

Sering datang silih berganti

 

Memasuki usia sekolah SD

Anaku mulai mandiri, mandi belajar sendiri

Sering tugas terlambat selesai

Karena ibu yang kurang mengawal

 

Anakku kamu hebat luar biasa

SMP bangkit luar biasa

SMA tercatat mendapat beasiswa

ITB lulus dengan tanpa kedaluarsa

 

Masuk tes kerja  tanpa berita

Tau-tau anaku sudah masuk kerja

Di ASKES tanpa terduga

Sungguh keluargamu bersuka ria

 

Gaji pertama, kedua dan ketiga dibagi-bagi

Serasa uang tidak berarti

selain kebahagiaan menanti

Ridho dari Ilahi.

 

Prajabatan menguji disiplin diri

Pakain ABRI selalu menempel

Makan, tidur teruji

Itu kabar mu nak disaat melalui rintangan

 

Pernikahan yang perlu di tiru

Anaku merintis jalannya sendiri

Sapai pada saat ijab dan kabulmu

Kau tegar kelihatan tegar

 

Mulai jalan sediri

Mulai meperbaiki diri

Mulai menyicil rumah dan kendaraan sendiri

Sampai anaku hidup bahagia bersama putri dan  suami

 

Tak terasa buaian ibu mu

Karena kamu sudah tumbuh dan dewasa

Tak terasa kesedihan dan perjuangan hidupmu

Karena ananda sudah berumah tangga

 

Itulah penggalan cerita

Barangkali bisa mengasah asa

Ibumu sudah tua dan renta

Hanya itu yang bisa cerita


Tetapi nak ingat selau

Disaat ibumu sudah terkujur kaku

Kawal sampai tidak jemu

Tuk mendapat surga Ilahimu

 

 

 Anak ke-2

Persalinan anak kedua lancar luar biasa

Kau tumbuh sehat dan berbadan sehat

Karena makanmu tak sabar

Sedikit lengah pun sudah menangis

 

Di usia lima bulan kau mulai sakit-sakitan

Doktor memponismu pelengketanusus

Sampai saatnya ususmu diputus

Terkesan anaku tak terurus


Delapan belas bulan kembali sakit-sakitan

Doktor memponismu pelengketanusus akibat keloid

Sampai saatnya ususmu dikeluarkan dan dibersihkan

dipastikan saluran ususmu berfungsi dan berperan.

 

 

 

 

 

Memasuki usia sekolah SD

Anaku mulai mandiri, mandi belajar sendiri

Sering tugas terlambat selesai

Karena ibu yang kurang mengawal

 

Kelas satu catur wulan ke-3

Adaptasi sudah terasa

Prestasi disandang tanpa terasa

Tumbu berkembang seperti biasa

 

SMP Negeri Paforit masuk dengan leluasa

Teman dengan mudah terbawa

Empati dan simpati selalui menempati jiwa

Sampai saatnya di manfaatkan teman tidak berasa

 

Hp di curi teman tidak berdaya

BP serasa  tidak berupaya

Pendekatan dengan oran tua  tak bersa

Akhirnya harus ikhlas hp dilepas

 

Urusan HP masih berlanjut

Simpat dan empati tetap menyelimuti

Selepas bimbel di jegat tiga lelaki

Kabar teman sekolah sangat menanti

 

Dibawa ke tempat sunyi

Larut malam masih ditempat sunyi

Seluruh uang dan hp raib dibuli

Sampai akhirnya sadar diri

 

Urusan HP masih berlanjut

Simpat dan empati tetap menyelimuti

SMA sibuk berorganisasi

Sampai –sampai lupa diri

 

Jalur undangan tidak bertepi

Jalur tespun tidak berarti

Akhirnya menempuh jalur mandiri

Tuk kuliah di Bandung UPI

 

Untung bertemu dengan Paguron santri

Tempat menimba ilmu agami

Menghapal kalam illahi

Fikih,aqidah dan tarih Islami

 

Simpat dan empati tetap menyelimuti

Ilmu agama mewarnai

Penghapal Al Quran sejati

Satri kalong juga jadi

 

Kuliah di Bandung UPI

Ditempuh waktu nu surti

Tiga setengah pun jadi

Sarjana Fisika murni

 

Taaruf jadi motivasi diri

Kuliah selesai bergensi

PMDSU siap menanti

ITB banyak di cari

 

Tak tersa promosi doktor menanti

Satu ganjalan  publikasi

Paper Jurnal internasional revisi

Satu langkah menuju ridho illahi

 

Anakku sabar menanti

Diisi dengan berbenah diri

Barang kali ada yang salah dengan janji

Coba refleksi dan tafakur diri

 

Banyak cerita yang di rasa

Anak tiga tak terasa

Kuliah sambil rumah tangga

Untung istrinya berhati mulia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Anak ke-3

 

 

 

                                                                               

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...