Minggu, 31 Januari 2021

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Resume ke-11

Rabu, 27 Januari 2021

Oleh Ati Rohaeti

 


 

Assalamualaikum w.w.

Rabu Malam 27 Januari 2021 sampailah pada Pelatihan Menulis pertemuan ke 11.  Materi yang akan disampaikan oleh guru hebat. Jago ngeblog Bapak  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. dengan Tofik "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie"

Senang sekali saya diberi kesempatan untuk bisa bergabung pada pertemuan ke 11 Pelatihan Belajar Menulis gelombang 17 ini.

Pa Brian menjelaskan bahwa menerbitkan buku  semakin mudah di penerbit indie. Mengapa dibilang semakin mudah? karena dahulu menerbitkan buku itu suatu khayalan tinggi yang susah atau lama tercapai. Karena kita tahunya penerbit mayor bukunya ada di toko buku. Kemudian  kalau kirim naskah ke penerbit mayor ada kemungkinan ditolak  dan Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut: Naskah pasti diterbitkanProses penerbitan mudah dan cepat. Tetapi memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri meskipun buku tersebut laku atau tidak laku jika dijual. Karena yang penting bisa punya buku karangan sendiri

Saya sendiri sebenarnya sudah punya keinginan menulis buku pada tahun 2009, saat itu ada pelatihan menulis di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) khusus bagi Guru yang sudah lama berada di golongan IV a,

Akan tetapi setelah memiliki tulisan Saya tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Saya tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan. Namun akhirnya Pada Awal Januari 2021 saya menemukan titik cerah lagi karena bergabung di grup Pelatihan Menulis gelombang 17 pertemuan ke 11 . Mata saya mulai terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie

Saya semangat menyelesaikan  resume Pelatihan Menulis gelombang 17. Naskah yang berceceran mulai dikumpulkan, link blog saya sebar di grup Wa teman seperjuangan, meskipun tidak ada tanggapan, kemudia terpikirkan untuk saring dengan siswa peserta didik saya, satu dua siswa akhirnya mengomentari.

Beruntung bisa bergabung di grup ini.  Terdapat 30 lebih narasumber yang bisa diserap pengalaman dan wawasannya. Di pelatihan ini juga ada 4 penerbit indie

Kita  bebas memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu penerbit tertentu. Silakan memilih sendiri penerbitnya. 4 penerbit indie, yakni:

1. Kamila Press milik Cak Imin

2. Penerbit rekanan Pak Brian

3. YPTD

4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng

Yang terpenting memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih mana yang cocok, karena keempat penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.

Bicara tentang Penerbit Indi Pa Brian menjelaskan  bahwa hingga sekarang sudah ada 23 bapak dan Ibu guru yang di bantu menerbitkan buku. Semua buku tersebut sudah terbit dan ber-ISBN. Kini sedang ada 9 klien yang bukunya sedang diproses oleh penerbit. 

23  buku yang sudah terbit di Penerbit rekanan (Pak Brian), antara lain :

 

Berikut Pak Brian menguraikan syarat dan ketentuan dari penerbit GEMALA (Penerbit Rekanan Pak Brian) seperti berikut ini:

1.    Kontribusi Rp 300.000

2.    Memperoleh desain cover

3.    Mendapatkan ISBN

4.    Mendapatkan 2 buku bukti terbit

5.    Memperoleh E-sertifikat

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan oleh penulis yang akan mengirimkan naskah buku ke Penerbit Gemala.

1.        Penulisan kata tidak boleh disingkat

2.        Hindari kesalahan pengetikan (typo)

3.        Menggunakan kalimat pendek dalam satu paragraf

4.        Bab baru harus dimulai pada halaman baru

Berdasarkan uaraian dan penjelasan Nara sumber (Pak Brian)  tentang penerbitan buku melalui  penerbit inde, semakin meningkat semangat saya untuk segera menerbitkan buku solo. Dan ternyata, menulis dan menerbitkan sebuah buku itu tidak sesulit yang saya bayangkan selama ini. Semoga Pelatihan Belajar Menulis Bersama Omjay ini benar-benar dapat menjadi sarana untuk mewujudkan impian saya selama ini. Dan mudah-mudahan ini merupakan awal yang baik dan barokah bagi saya di dunia menulis. 

Dengan harapan, langkah ini kelak akan memotivasi dan menginspirasi peserta didik saya khususnya dan guru-guru untuk selalu berkarya. “Guru Mulia karena Karya dan Guru Dikenang karena Karya”. Oleh sebab itu, marilah kita berkarya selagi bisa. 

Selasa, 26 Januari 2021

Teknik Membuat Resume Menjadi Buku

 

Teknik Membuat Resume Menjadi Buku

Resume ke-10

Senin, 25 Januari 2021

Oleh: Ati Rohaeti




  Akhirnya pelatihan menulis yang ditunggu, sampai pada  teknik membuat resume menjadi buku. Tofik yang ditunggu oleh para peserta terutama yang sudah memiliki seabreg artikel maupun  resume. Seperti biasa kami masih tetap setia mengikuti materi pelatihan

Senin malam waktu menunjukkan jam 19.00 Moderator dan pemateri Pelatihan Belajar Menulis sudah siap memulai pemelajaran, saya pun bergegas mengikuti kegiatan Pembelajaran dari seorang guru hebat yang luar biasa yakni Bu Aam Nurhasanah, S.Pd. yang akan berbagi pengalaman di malam ini.

Untuk lebih kenal dengan pemateri silahkan kunjungi Profilnya dengan link https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html

Tema kali ini adalah “Teknik Membuat Resume Jadi Buku”. Resume menurut KBBI adalah sebuah ringkasan atau rangkuman materi. Saat kita membuat resume, diharapkan  peserta jangan mengcopy tulisan narasumber secara utuh. 

Kekeliruan para blogger pemula, atau peserta pemula kelas belajar  menulis, mereka masih menganggap semua materi yang disampaikan semuanya penting. Jadi banyak yang membuat resume, hanya copy paste, tanpa edit sedikit pun. Kalau resume seperti itu sebelum naik cetak mesti di edit dan masukan ide serta gagasan sendiri. tentukan poin-poin yang dianggap penting lalu kembangkan dengan bahasa sendiri. Bisa diselingi pengalaman hidup, atau pengalaman menarik lainnya. Hal ini agar resume kita terasa hidup dan tidak monoton serta renyah untuk di baca.

Teknik Menulis Resume Menjadi  Buku

1.   Mengumpulkan resume dalam file word

Hal yang harus diperhatikan saat membuat resume jadi buku

Buku kumpulan resume ini kan kita persepsikan sebagai buku true story. Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan.Kalau cerita pengalaman kan berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber, dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri, yang menyebabkan buku renyahnya ketika dibaca oleh seseorang.

Kemudian meskipun tulisan kita terkumpul di blog, sebaiknya semua resume ataupun tulisan tertata dengan rapi di dakam file word. Dengan tersimpannya di word membantu kita dalam pengumpulan resume yang ujungnya adalah menentukan tema yang sejenis.

2.    Menentukan tema,

Kelompokkan Resume kita berdasarkan tema yang sama

Berikutnya adalah menentukan tema. Tema adalah hal yang penting dalam pembuatan buku. Memilah-milah tema kemudian di satukan dalam tema yang sama, maka memudahkan seseorang dalam menyusunnya.

Hal ini memungkinkan tidak terjadinya tumpang tindih antara materi yang satu dengan yang lainnya.

3.   Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi

Selanjutnya adalah membuat TOC. Menentukan outline dalam menyusun buku, adalah hal yang mutlak. Karena dari outline itu, sesorang bisa mengembangkan tulisannya dan menjadi rujukan sehingga tidak melenceng dari materi.

4.   Mulai mengembangkan TOC

Mengembangkan TOC penting, untuk mengetahui kedalaman dan keluasan tulisan sehingga bisa terukur dan tetap tidak melenceng.

5.   Review, revisi, dan edit naskah

Berikutnya Melakukan reviu untuk melihat kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam hal konten, kemudian merevisinya jika terjadi kesalahan dan diedit sesuai dengan kaidah yang benar berdasarkan kitab PUEBI(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

6.   Lengkapi Sinopsis buku

Sinopsis dalam sebuah buku sangat penting untuk memberikan gambaran secara umum tentang isi buku .diperlukan bahasa yang komunikatif dan menantang sehingga seseorang tertarik untuk membaca selanjutnya. Dan yang tak kalah pentingnya adalah membuat kata pengantar serta meminta kata sambutan kepada orang yang terpandang.

Hal ini untuk menguatkan pembaca, bahwa buku yang kita susun ini, sudah layak di konsumsi. 

7.  Kirim Ke Penerbit

Naskah yang sudah rampung segera kirim ke penerbit, biasanya 1-2 bulan tergantung dari antrian penerbitan.

Demikian teknik singkat  menulis resume menjadi buku, semoga apa yang dipaparkan

bermanfaat buat semuanya, terima kasih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 25 Januari 2021

Mental Seorang Penulis

 

Mental Seorang Penulis

Resume ke-9

Jumat, 22 Januari 2021

“Mental Seorang Penulis”

Oleh Ati Rohaeti




Setiap latihan menulis, saya selalu optimis bisa menghasilkan karya tulisan yang bisa bermanfaat. Latihan demi latihan berujung dengan kegamangan, bahwa tulisan yang saya buat kurang layak dan malu untuk di publikasikan. Akhirnya saya hanya menulis dan menyimpan  kumpulan tulisan di salah satu file Pengembangan Diri yang terdapat di Leptop milik saya pribadi, harapan satu waktu manakala saya membutuhkan salah satu karya bisa dengan mudah di dapat. Sesekali hasil tulisan, saya perlihatkan kepada teman dan pimpinan barang kali ada yang mau komen.

Tulisan tersebut banyak sekali manfaat yang saya rasakan, salah satu manfaatnya saya bisa mengumpulkan Angka kredit hingga kepangkatan saya sampai di Golongan IV c. Tentunya tidak berakhir sampai sana, saya ingin tetap menulis dan tulisan bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak. Kuncinya kita Latihan Belajar Menulis. Dengan Latihan tersebut kita banyak mendapat pengalaman baru, salah satunya adalah tambahan wawasan. Seperti  malam Sabtu 22 Januari 2021 ini mendapat suguhan dari Bu Ditta dengan tofik “ Mental Seorang Penulis”. Latihan tersebut langsung menggugah semangat menulis menyala kembali.

Mengenal sosok Bu Ditta kiranya menyadarkan saya bahwa menulis itu adalah suatu kebutuhan dan hasil dari tulisan bisa lebih bermanfaat dan dikenang oleh orang lain. Untuk bisa lanjut menulis maka kita perlu memiliki mental seorang penulis.

Menurut Nara sumber Pelatihan Menulis Bu Ditta  menjelaskan,  bahwa Mental penulis adalah kemampuan untuk merespon belajar dan berpikir dalam mengelola tantangan dan masalah menjadi potensi. Berkaca dari penulis-penulis top dunia seperti J.K Rowling dengan Harry Potter-nya, Stephen Gaardner dengan dunia Sophie dan Andrea Hirata dengan Rainbow Troops-nya kesemuanya memiliki mental yang luar biasa yang dapat kita ambil sebagai iktibar.    

Lebih lanjut  Bu Ditta menjelaskan Mental yang harus dimiliki oleh  penulis

Siap Konsisten

"Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." (Omjay)

Satu kutipan di atas sebetulnya sudah cukup menjadi bekal untuk kita sebagai penulis pemula.

Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja. Artinya, harus ada tindakan nyata.

Saat ini banyak sekali platform untuk menulis yang bisa kita manfaatkan.

Akan tetapi mungkin masih ada yang menulis seperti Soe Hoek Gie. Dari buku catatan kemudian lahir sebuah buku. Atau seperti RA Kartini dari surat-suratnya juga lahir sebuah buku.

Semua orang mungkin bisa menulis. Tapi, untuk jadi penulis handal, butuh mental kuat agar bisa konsisten menulis.

Salah satu tips agar bisa memiliki mental untuk konsisten adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apa pun yang menghadang, kita akan tahu apa yang harus kita lakukan.

Konsisten melakukan terus menerus dan tidak berubah-ubah pikiran untuk menunda tidak menulis. Atau juga bisa diartikan komit, teguh pendirian. konsistensi tidak akan mudah menyerah dalam menulis. Tidak hanya bertahan namun juga meningkat. Ingatlah pepatah bahwa orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin. Bu Ditta mengaris bawahi bahwa konsisten menjadi scaffolding  utama bagi setiap orang untuk menjadi penulis hebat. Dan nyatanya tidak semua orang mampu mempertahankan konsistensi.

Siap Dikritik

Pembaca yang budiman, saat kita memutuskan untuk memublikasikan hasil tulisan kita di blog/buku/media sosial/media massa, dan di media lainnya, maka penting kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "milik publik".

Dengan demikian, kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukkan dari publik. Tak hanya bersiap untuk komentar baik, kita pun harus bersiap bila ternyata ada yang mengkritik dengan cukup tajam atas tulisan kita.

Dengan adanya masukan atau kritik dari berbagai pihak, kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita. Bukan hanya dari kacamata sendiri, tapi juga dari kacamata pembaca.

Siap Belajar

Jika sudah senang dan konsisten menulis, sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental untuk belajar bertumbuh.

Ada dua cara yang dapat ditempuh :

a. Melakukan riset

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb.

b. Tambah Bacaan

Saat ini, dimana literasi begitu digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi orang yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca.

Ingat Lo Daya baca berbeda dengan Minat baca.

Pastinya Anda sudah bisa membedakan antara minat baca dan daya baca. Minat baca berkaitan dengan keinginan, kecenderungan hati atau perasaan senang untuk membaca. Sementara daya baca berkaitan dengan kemampuan membaca, seberapa kuat seseorang dalam membaca.

 

Bicara daya baca, tentu tidak sekedar seberapa besar kita sanggup "melahap" buku-buku tebal. Seorang teman bertanya terkait daya baca.

 

"Hanya daya baca Hp android (yang) tinggi. Daya baca buku rendah. Coba berapa buku yang dibeli oleh guru dalam satu bulan? Berapa buku yang dibaca dalam satu bulan? dan berapa media yang dibaca satu hari?"

 

Well ... Meningkatkan daya baca telah menjadi PR tersendiri bagi saya. Atau mungkin juga kita, sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 

Siap Ditolak

Mental berikutnya yang perlu kita sadari adalah siap ditolak oleh media maupun penerbit, dll.

Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan lagi. Atau cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau dipublish di berbagai media sosial.

JK Rowling pernah ditolak belasan penerbit. Dewi "Dee" Lestari sang penulis Supernova pun pernah merasakan ditolak penerbit. Bahkan sekelas novelis horor Stephen King pun pernah ditolak.

Bayangkan, jika mereka berhenti berjuang saat ditolak penerbit satu dua kali, mungkin saat ini kita tidak akan mengenal karya karya hebat mereka.

Siap Menjadi Unik

The last but not least. Mental yang perlu kita tanamkan untuk menjadi penulis adalah just be yourself. Jadilah diri sendiri. Jadilah unik.

Maksudnya dalam menulis nggak perlu terlalu ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Tulis saja apa yang paling kita sukai. Yang paling sesuai dengan diri kita.

Omjay misalnya selalu unik dengan tulisan setiap harinya. Mr. Bams unik dengan kalimat-kalimat positifnya. Dan Bu Kanjeng yang unik dengan gaya bahasanya yang begitu hidup.

Tengok blog atau buku Raditya Dika, isinya pasti humor. Jika membaca buku-buku Justin Gaarder (penulis Dunia Sophie), jangan heran jika terselip unsur filsafat. Karena basicnya beliau memang pernah jadi guru filsafat sebelum menjadi penulis.

Nah, apa yang unik dalam diri kita? Mari kita tuangkan dalam bentuk tulisan.

Jadilah penulis jujur yang apa adanya dan ada apanya. Tidak dibuat-buat/dipaksakan (apa adanya) namun tetap berbobot (ada apanya).Yang kedua bisa kita tingkatkan dengan terus berlatih menulis dan membaca.

Harapan saya tulisan ini akan mewarnai mental pembaca untuk tetap berkarya dan mengukir prestasi di dunia Literasi. Aamiin

 

Sabtu, 23 Januari 2021

TIPS MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU KE PENERBIT

 

TIPS MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU KE PENERBIT

Resume ke-8 

Rabu,  20/01/2021

Oleh: Ati Rohaeti

Bismillahirrahmanirrahim

Seperti biasa, Pelatihan Belajar Menulis dilaksanakan setiap malam Kamis dan malam Sabtu. Malam itu malam Kamis, 20 Januari 2021 dengan  siap bergegas membuka Leptop dan siap dengan Hp. Kedua perangkat tersebut digunakan untuk menyimak sekaligus membuat resume pelatihan Ke-8. Pelatihan kali ini adalah Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit .

Bagi kami malam ini malam yang sangat dinanti. Karena materi dan pematerinya sangat spesial, apalagi nara sumbernya ialah Bapak Mukminin yang akrab dipanggil Cak Inin dengan tema “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Untuk mengenal lebih dekat siapa Cak Inin yu kita lihat Curiculum Vitaenya.

Pak Mukminin, S.Pd. M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S 2 UNISDA Lamongan 2012. Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. 



Foto Moderator dan Nara Sumber dan Tema Latihan
 

 

 

 

 

 

 

 


Dengan di pandu oleh Pak Sucipto Andi yang dikenal dengan Pa Cip  sebagai pengganti dari Mr. Bams, karena Mr Beliau berhalangan, semoga saja semuanya kembali normal dan baik-baik saja.

Berikutnya Pa Cip  menyampaikan susunan acara sebagai berikut:

1.        Pembukaan, yang baru saja dilakukan

2.        Paparan narasumber

3.        Tanya jawab. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47 32.

4.        Penutup

Waktu yang diset oleh admin adalah 2 jam, namun jika diskusi masih berlanjut maka akan ada toleransi mengingat antusias di setiap pertemuan selalu dinamis.

Malam ini nara sumbernya ialah Bapak Mukminin yang akrab dipanggil Cak Inin dengan tema “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Judulnya menggoda sekali, terutama bagi mereka yang memang sudah berniat menerbitkan buku.

Karya Pa Inin yang sangat membanggakan, yakni:

 1.    55 Pantun Nasihat diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro.

 2.    Jurus jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan Kamila Press Lamongan 

Karya bersama:

1.    Antologi Pusat Belajar Guru Bojonegoro th. 2020.

2.    Antologi puisi Guru dan Siswa SMP I Kedungpring dalam Goresan Pena ( Dalam Pandemi Covit 19) th. Penerbit Ilalang 2020

3.    Antologi Musim Ketiga penerbit Dwi Putra Jaya Bojonegoro 2020

4.    Semangatedinulis Bersama Bu Kanjeng penerbit Oase Pustaka Jateng 2020

5.    Pena Digital Guru Melenial ( Antologi Guru Bloger Bersama Om Jay dan PGRI) Penerbit Oase Jateng 2020

6.    Rona Korona Duka dan Ria (Antologi Puisi Pandemi Covid-19) Mukminin, Dkk. Penerbit Oase Jateng 2020.

7.    Menciptakan Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah. Wijaya Kusumah,Dkk. Penerbit Tata Akbar. 2020

8.    Antologi Kisah Inspirasi Sang Guru. Mukminin,dkk, ( Percetakan Pustaka Ilalang) Penerbit Kamila Press. 2020

Dalam menerbitkan buku-buku tersebut bagi penulis pemula diperlukan :

1.   Diperlukan sebuah keberanian dan tekad yang kuat untuk mempublikasikan tulisan dengan harapan berbagi pengalaman. Tanpa niat yang kuat maka tidak akan terbit buku kita. Karena menulis itu bukan  karena bakat tetapi karena niat kuat untuk menulis dan terus menulis dan terus berlatih.

2.   Kita harus berpola pikir  bahwa menulis itu mudah. Jangan berkata menulis itu sulit. Dengan berkata menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati kita diberi kemudahan. Kalau dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati kita untuk menulis bahkan akan mengalami kebuntuan. Karena terpola. Percayalah ucapan adalah doa.

Ada yang mengatakan menulis itu semudah bicara. Memang benar, Anda bicara lalu direkam dengan hp (Writter plus atau  Color Note ) langsung terekam tinggal edit saja maka jadilah tulisan.

Maka tulislah apa saja  yang kita dengar, kita lihat, kita baca dan kita rasakan.

3.    Kenali passion Anda ( potensi Anda) apakah suka menulis buku bisnis, agama, pendidikan, fiksi ( cerpen, novel, roman, IT, motifasi dll. Dengan mengenali potensi Anda maka akan mempermudah Anda untuk menulis.

Sehebat apapun potensi Anda tanpa diasah dan berlatih terus maka sia-sia. Dengan demikian

Jeda sebentar, Narsum sedang menunaikan sholat Isya. Silahkan lihat2 blog nara sumber.

4.    Banyak membaca. Untuk menjadi penulis buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan dengan banyak membaca buku wawasan kita akan bertambah dan bisa kita tulis menjadi buku yg menarik

Bapak ibu guru hebat yang saya hormati selanjutnya Langsung action/parktik menulis apa saja yang Anda suka lalu simpan di blog pribadi. Bisa berupa resume kuliah online bersama Om Jay, puisi, cerpen, artikel, kisah perjalanan, motivasi, dll. Yang nantinya kita jadikan buku.

Karena kita sibuk dengan banyak pekerjaan maka kita harus pandai membagi waktu. Ketika ada peristiwa atau kejadian yang perlu kita lakukan:

1.         Tulislah, segera ambil Hp kita, tulis di Hp pokok-pokoknya yaitu 5W + 1H,  atau tulis di buku catatan/kertas atau langsung bicara dengan direkam di Hp.

2.      Tentukan waktu yang tepat untuk menulis. Setiap orang tidak sama, ada yg sempat habis sholat subuh, ada yang sebelum tidur. Terserah kita masing-masing. Kembangakan pokok-pokok tulisan menjadi tulisan yang baik, enak dibaca dengan kalimat pendek, sederhana yang mudah dipahami dan gunakan istilah umum.

3.         Tampilkan tulisan Anda  dengan ciri khas  gaya sendiri (trade Mark), Karena setiap orang punya style.

4.         Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru kita edit sampai benar-benar bagus sesuai dengan EYD / EBBI.

5.         Mempelajari bagaimana buku itu diterbitkan.

a.    Bagaimana membuat Cover buku,

b.    Bagaimana Judul yang menarik perhatian pembaca

c.    Apa saja yang harus dikirim ke penerbit dari naskah/tulisan kita menjadi buku

Dan beberapa teman-teman memberi testimoni.

6.         Siapkan kata pengantar

7.         Daftar Pustaka

8.         Biodata penulis

9.        Sinopsis untuk Cover buku bagian belakang berisi, inti dari isi buku kita, kelebihan buku kita dan untuk promosi

10.     Semua jadikan satu file, kirim ke penerbit melalui email dan melalui WhatsApp

Bapak ibu guru yang hebat mari kita mengenal Penerbit.

Penerbit Mayor dan Penerbit Indie.

Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie, yaitu :

1.       Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media Online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WhatsApp grup dll.

2.        Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.        Profesionalitas

Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.        Waktu Penerbitan

Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie :

Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.        Royalti

Penerbit mayor :

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie :

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6.        Biaya penerbitan

Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

Penerbit indie :

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira,  Andi Yogyakarta dan lain sebagainya.

Bagi Penulis yang suadah memiliki naskah silahkan hubungi Penerbit Kamila Press Lamongan

Sebagai penerbit Indhie melayani cetak buku, jasa lengkap dg jasa desain cover buku,   Lay out,  editing dan ISBN. Jasa Penerbitan Kamila Press Lamongan dengan harga terjangkau, berikut linknya : https://cakinin.blogspot.com/2021/01/cetak-awal-10-buku-dan-cetak-ulang.html

1. Penerbit Kamila Press Lamongan melayani seluruh Indonesia.

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm,     atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

3. Untuk judul dan Cover.

a. Untuk judul kalau kurang pas saya membantu mengusulakan judul yang menarik.

b. Cover buku, Cover buku di poles biar cantik dan menarik sesuai kesepakatan, cover minta kami buatkan. Silakan kirim  judul, nama penulis lengkap dengan gelar, kata pengantar dari siapa. Minta warna apa, boleh ada ada foto penulis atau gambar yang lain,suka-suka.

Fasilitas di Penerbit Kamila Press Lamongan

Selain mendapat fasilitas cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO (Pre Order ) buku/promo buku dengan harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan pencetakan.

Nah, bagaimana setelah anda mengetahui cara menulis dan menerbitkan buku. Dalam kesempatan kali ini Narasumber memerikan pilihan terhadap kita terkait penerbitkan silahkan penerbit mana sesuai yang anda inginkan.

Banyak penulis jebolan Kelas WAG Menulis yang sudah menghasilkan karya dan bukunya diterbitkan entah dipenerbit Mayor mapun Indhie. Segera lakukan bila anda ingin menulis dan simpan tulisan anda pada tempat yang seharusnya, yaitu BUKU.

 

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...