Kamis, 17 Februari 2022

VACCUM CLEANER SEDERHANA

 PASONE PROJECT

Petunjuk teknis/langkah kerja dalam melaksanakan proyek berjudul “Membuat Vaccum Cleaner Sederhana” yang terintegrasi dengan sebelas mata pelajaran, yaitu IPA, PAI, PPKn, Matematika, Informatika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, dan Bahasa Sunda. Proyek ini diselesaikan secara berkelompok dengan hasil akhir berupa produk Vaccum Cleaner Sederhana yang dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil percobaan. Setiap kelompok terdiri dari enam sampai tujuh orang yang pembagiannya diserahkan kepada siswa. Agar proyek ini selesai tepat waktu dan teintegrasi dengan sebelas mata pelajaran, siswa harus mengikuti setiap langkah kegiatan dengan baik dan saksama, memastikan ketersediaan alat dan bahan yang diperlukan, serta membagi pengerjaan tugas dengan baik.

Dalam mata pelajaran IPA siswa diminta untuk membuat salah satu produk Membuat Vaccum  Cleaner  Sederhana  dengan  menerapkan  prinsip  tekanan  udara ( Hukum Boyle ). Dalam mata pelajaran PAI siswa diminta untuk Menyajikan ayat Al quran dan artinya tentang Perilaku gemar beramal saleh kepada sesama dalam kehidupan sehari hari. Dalam mata pelajaran PPKn, Mengorganisasikan, Menulis laporan dan menyajikan hasil diskusi kegiatan yang mencerminkan semangat dan komitmen kebangsaan di lingkungan sekolah melalui program based learning dengan pembuatan vaccum cleaner. Dalam mata pelajaran Matematika siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan  menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ( prisma, dan limas)

Dalam mata pelajaran Informatika siswa diminta untuk mempublikasikan project Vaccum Cleaner Sederhana di media sosial dengan baik dan memerhatikan aspek-aspek privacy dan hak orang lain. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa mampu menyusun teks persuasi dan menjelaskan fungsi dari produk yang dibuat kepada pembaca atau pendengar melalui presentasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan secara lisan dan tulisan. Dalam mata pelajaran Bahasa Inggris Siswa mampu Menuliskan pengalaman setelah membuat project pembuatan vacuum cleaner tersebut sesuai dengan struktur teks dan struktur kebahasaan dalam teks recount. Dalam mata pelajaran IPS Siswa mampu Melakukan rancangan ujicoba pembuatan alat sederhana vacuum cleaner membuat daftar harga permintaan 10 buah vacuum cleaner (dalam rupiah). Dalam mata pelajaran Seni Budaya siswa mampu Membuat gambar poster pada project yang telah ditentukan (Vacuum Cleaner Sederhana), dengan tema poster Layanan Masyarakat atau Niaga. Dalam Mata Pelajaran Penjasorkes siswa mampu Membersihkan tempat – tempat yang sulit dijangkau oleh sapu menggunakan vacuum dan dalam mata pelajaran Bahasa Sunda siswa mampu Menyusun teks laporan peristiwa setelah membuatproject pembuatan vacuum cleaner tersebut dengan memperhatikan kerunutan kalimat dan kesantunan berbahasa. 


TUJUAN PROJEK

  1. Adapun tujuan project yang akan dicapai oleh siswa pada project ini sebagai berikut :
  2. Membuat karya Vaccum Cleaner  Sederhana  dengan  menggunakan  tekanan udara (Hukum Boyle) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (IPA).
  3. Menyajikan ayat Al quran dan artinya tentang Perilaku gemar beramal saleh  kepada sesama dalam kehidupan sehari hari (PAI),
  4. Mengorganisasikan, Menulis laporan dan menyajikan hasil diskusi kegiatan yang mencerminkan semangat dan komitmen kebangsaan di lingkungan sekolah melalui program based learning dengan pembuatan vaccum cleaner.(PPKn),
  5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ( prisma, dan limas). (Matematika)
  6. Mempublikasikan project Vaccum Cleaner Sederhana di media sosial dengan baik dan memerhatikan aspek-aspek privacy dan hak orang lain (Informatika),
  7. Menyusun teks persuasi dan menjelaskan fungsi dari produk yang dibuat kepada pembaca atau pendengar melalui presentasi dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan secara lisan dan tulisan (Bahasa Indonesia),
  8. Menuliskan pengalaman setelah membuat project pembuatan vacuum cleaner tersebut sesuai dengan struktur teks dan struktur kebahasaan dalam teks recount (Bahasa Inggris),
  9. Melakukan rancangan ujicoba pembuatan alat sederhana vacuum cleaner membuat daftar harga permintaan 10 buah vacuum cleaner (dalam rupiah)(IPS).
  10. Membuat gambar poster pada project yang telah ditentukan (Vacuum Cleaner Sederhana), dengan tema poster Layanan Masyarakat atau Niaga (Seni Budaya),
  11. Membersihkan tempat – tempat yang sulit dijangkau oleh sapu menggunakan vacuum (Penjasorkes),
Project Model ke-1

Project Model ke-2




GURU DAN SISWA ASYIK DENGAN PROJECT

 PASONE PROJECT

Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah sangat  signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

Disampin itu sekarang saatnya berikhtiar memulihkan pembelajaran pasca Pandemi dengan mengemas pembelajaran lintas materi dalam sebuah Project. Dengan ini kita berupaya tidak memberi tugas yang terlalu banyak kepada Siswa. 

Dengan Pasone Project Guru dan Siswa sangat enjoy dan mereka asyik bermain dan berlatih di rusng bebas. Tanpa disadari bahwa mereka sedang belajar dan membentuk karakter serta talenta yang mereka miliki.

Ingatr bahwa tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkuaalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Metode pembelajaran PJBL atau Project Based Learning yang diaplikasikan dalam pendekatan pembelajaran STEM ( Science, Technology, Engineering and Mathematic ) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Brandon Goodman dan J. Stiver mendefinisikan Project Based Learning  sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Model pembelajaran PJBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.

Metode pembelajaran ini  yang berbasis masalah dapat diterapkan pada pembudidayaan tanaman holtikultura (pakcoy) yang dapat siswa kerjakan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada. Pembudidayaan tanaman holtikultura (pakcoy) ini sangat mudah dilakukan terutama masyarakat sangat menyukai sayuran ini, karena harganya murah dan dapat ditemukan dimana saja serta mengandung banyak vitamin didalamnya.

Oleh karena itu, pada pembelajaran PASONE  PROJECT kali ini temanya adalah ekonomi kreatif, dengan membudidayakan tanaman holtikultura (Pakcoy), diharapkan siswa dapat terlatih membudidayakan. Selain itu, diharapkan profil Pelajar Pancasila yakni Berakhlak Mulia, Gotong royong, kreatif, bernalar kritis dan berkebhinekaan Global terbentuk.


Photo Kegiatan Kelas IX Saat Menyelesaikan Project




Selasa, 08 Februari 2022

 

PASONE PROJECT

Pasone Project merupakan  ikhtiar Pemulihan pembelajaran pasca Pandemi.  Pemulihan pembelajaran  diperlukan, mengingat terjadi Lerning Loss mekipun berbagai upaya sudah dilaksanakan semaksimal mungkin. 

Upaya pemulihan adalah dengan mengadakan pembelajaran  Project. Harapannya siswa tidak terlalu jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru- guru.

Persiapan dan sosialisasi mulai di laksanakan kepada guru-guru dengan cara tiap pengajar mencari Kompetensi Dasar yang Esensial dan beririsan dengan tugas project yang akan dilaksanakan. Tiap tingkat ada ketua projek yang bertugas menampung dan menyusun laporan perencanaan project.

Setelah kelengkapan dokumen project, maka sosialisasi lebih genjar dilaksanakan kepada siswa siswi dengan harapan pembelajaran tatap muka 100% siswa lebih bersemangat dan siap masuk mengerjakan project.

Project untuk kelas VII adalah membuat Alat Penjernih Air. Kelas VIII membuat project  Vacuum Cleaner Sederhana  , dan kelas IX adalah project tanaman Holtikultura Tanaman Pakcoy.

Project Ke-1 Periode Januari - Maret 2022 untuk Kerlas VII,VIII dan IX


Harapan dengan adanya Project, Siswa dapat mengembangkan talenta serta Karakter baik dapat dibidik, dan profil Pelajar Pancasila dapat di implementasikan dalam keseharian.

Schedule Hybrid Pasone Project


Untuk terlaksananya Project diperlukan upaya menjalin kemitraan dengan orang tua, maka sosialisasi program sesegera mungkin dilaksanakan sebelum PTMT dilaksnakan.






HARI PERTAMA PEMBELAJARAN  PTMT 100% 
DI SMP PASUNDAN 1 BANDUNG

Senin 10 Januari 2022 Pembelajaran dimulai dengan cara seluruh siswa di bariskan untuk mendapat pengarahan dari Bapak Kepala sekolah, dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Kesiswaan.
Situasi saat dikumpulkan di Lapang siswa-siswi tertib dan terkesan hidmat.
Ada beberapa hal yang disampaikan Kepala Sekolah, antara lain: Penyampaian regulasi baru tentang pelaksanaan PTM T 100% yang mana Protokol kesehatan secara kolektif. Kolektif dalam artian bahwa andai terjadi pelanggaran dari seorang siswa maka akan berimbas terhadap kesehatan orang lain. Maka dari itu Protokol kesehatan secara kolektif menjadi lebih penting di saat ini. Sudah tanggung jawab kita bersasma berupaya jangan sampain  muncul cluster PTMT yang berakibat perjuangan kita kembali ke titik nol.
Disamping perketat prokes, juga kita perlu merawat fasilitas sekolah yang sudah ditata sedemian rupa sehingga pengadaan sarana prasarana menjadi target pertama dan utama dalam PTMT 100%, itu adalah dari 
Satgas harus bekerja extra ketat mengingat datang, pulang, istirahat  memicu kerumunan. sehingga penting ruang  tunggu penjemputan., dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengecekan suhu tubuh datang dan pulang harus tercatat dengan teliti.
Paparan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum antara lain: Pertama Jadwal masih terbatas enam jam, dengan jeda tiap level 15 Menit mulai datang sampai jam pulang. Kelas tujuh mulai masuk Jam 07,00, disambung kelas delapan  mulai masuk Jam 07.15, dan kelas sembilan   mulai masuk Jam 07,30.  Untuk kegiatan Pulang Kelas tujuh keluar Jam 11.00. disambung kelas delapan keluar Jam 11.15. dan kelas sembilan keluar Jam 11.30.
Kedua kita patut bersyukur bisa melaksanakan PTMT 100% lebih awal, sebelumnya kita merasakan sesuatu yang sebelumnya tidak direncanakan yakni PJJ. Wujud rasa syukur itulah siswa siswi diharapkan belajar lebih baik, tugas selesaikan tepat waktu dan kembangkan potensi diri dengan banyak membaca dan berkarya, abadikanlah apa yang selama ini dilakukan, dirasakan dan dipraktikan dalam bentuk tulisan.
Ketiga, nyalakan lagi motivasi belajarmu untuk mempersiapkan pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi, melalui pembelajaran project. Dengan pembelajaran project diharapkan kompetensi abad 21 dan profil Pelajar Pancasila siswa dapat terlaksan dengan baik.
Paparan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang  Kesiswaan adalah pentingnya patuh dan taat pada TataTertib yang sudah disepakati bersama. yang perlu digaris bawahi adalah patuh dengan waktu aturan,


Photo Kegiatan Hari Perama saat Penekanan Prokes


BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...