Jumat, 02 Juli 2021

BLENDED LEARNING DAN HYBRID LEARING.

 

PROGRAM

BLENDED LEARNING DAN HYBRID LEARING.

 

A. LATAR BELAKANG

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu keniscayaan bagi pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2025. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan oleh semua pihak. Begitupun Pendidikan di Lingkungan YPDM Pasundan peningkatan itu sangat penting adanya untuk dapat bersaing dan bertahan sejajar dan bahkan melebihi standar yang dipersyaratkan, 

Mengingat Visi dan Misi Pasundan yang tertuang dalam Dasa Program YPDM Pasundan. maka Mutu pendidikan di Lingkungan YPDM Pasundan selain mengacu pada standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengacu juga pada Dasa Program YPDM Paundan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai dasar bagi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. SNP berisi ketentuan tentang delapan standar yang dicita-citakan dapat terwujud di semua satuan pendidikan pada kurun waktu tertentu, dan Dasa Program adalah Sepuluh Pijakan Program YPDM Pasundan dalam Mengelola Satuan Pendidikan.

Mengingat embrio Pembelajaran BLENDED LEARNING DAN HYBRID LEARING sudah dirancang empat tahun yang lalu dan selangkah demi selangkah sudah dilaksanakan, dan akhirnya embrio Pembelajaran BLENDED LEARNING DAN HYBRID LEARING lebih cepat seiring masa Pandemi Covid-19. Maka Menghadapi Pembelajaran Tahun 2021-2022 SMP Pasundan 1 Bandung melanjutkan Pembelajaran BLENDED LEARNING DAN HYBRID LEARING.

Pada dasarnya Blended Learning adalah merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pendidikan langsung (face-to-face) dan pendidikan online, tapi lebih daripada itu

sebagai elemen dari interaksi sosial. Sedangkan Hybrid learning adalah pembelajaran yang menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap muka. Pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis online ( internet dan mobile learning).

Blended learning dan hybrid learning adalah sebuah metode yang dapat menjadi sebuah alternatif menghadapi era digital. Mengingat kini, hampir setiap sekolah menggunakannya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membuat peserta didik dan pendidik lebih mudah dalam proses pemberian materi pejaran.

Ada beberapa manfaat ketika menggunakan metode blended learning dan hybrid learning di institusi pendidikan,berikut beberapa di antaranya:

1.        Lebih Efektif dan Efisien

Tidak bisa dipungkiri lagi, setiap peserta didik memang memiliki cara belajar yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Contohnya saja, ada tipe peserta didik yang dapat semangat belajar sambil mendengarkan musik. Di sisi lain, ada pula tipe peserta didik yang lebih menyukai cara belajar dengan suasana yang tenang agar semua materi mudah diserap dan lebih berkonsentrasi.

Perbedaan cara belajar seperti ini memang tidak bisa dipukul rata ketika berada di kelas. Adanya metode pembelajaran blended learning seolah merupakan jawaban dari hal tersebut. Peserta didik dapat mengatur dan memilih waktu belajar sendiri di mana saja dan kapan saja.

2.        Tren Belajar di Masa Mendatang

Tren mengenai blended learning dalam perkembangannya cukup banyak diminati oleh semua kalangan, tidak hanya bagi para peserta didiksaja, tetapi juga sekolah. Ini dikarenakan metode pembelajaran blended learning didukung dengan berbagai ragam kemudahan seseorang dalam mencari informasi tertentu.

Bahkan di sini peserta didik tidak hanya dapat mencari informasi materi dari sekolah saja, tetapi juga dari sumber belajar lainnya.

3.        Mendukung Pengembangan Keterampilan Digital Peserta didik dan Pendidik Disadari atau tidak keberadaan metode pembelajaran blended learning juga mampu meningkatkan keterampilan digital dalam proses belajar mengajar. Baik itu bagi peserta didik maupun pendidik. Menggunakan perangkat digital yang terkoneksi dengan jaringan internet, para peserta didik dapat berinteraksi secara intens dengan pendidik.

Di samping itu, keberadaan blended learning dinilai mendukung adanya akses yang adil

pada sumber materi belajar. Para peserta didikpun bisa mengembangkan jaringan sosial

dengan peserta didiklainnya.

B.       Kegiatan Yang Dilaksanakan

Merujuk pada Kurikulum kondisi kusus, yang terdapat pada link di bawah ini:

Kelas 7 https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/wCEtCHBBLDYoxz8

Kelas 8 https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/d4Y7PwKwRoXtadB

Kelas 9 https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/gTYD9cK49ND5Sic

SMP Pasundan 1 Bandung merencanakan Program Pembelajaran Blended Leaarning dan Hybrid Learning dalam bentuk Projec dengan waktu yang telah ditentukan. Pemberian materi dilaksanakan secara tatap-muka dan secara virtual. Materi pembelajaran merupakan irisan dari beberapa Mata Pelajaran.

Untuk analisis KI dan KD tiap mata pelajaran tertuang dalam RPP Projec yang akan dilaksanakan (terlampir)

C.       MAKSUD DAN TUJUAN

Meskipun kurikulum khusus tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum, akantetapi dengan Pembelajaran Blended dan Hybrid Learning diharapkan dapat meminimalisir kejenuhan belajar peserta didik dan Pendidik.

Adapun maksud Program Pembelajaran Blended dan Hybrid Learning, merancang suatu pembelajaran yang menyenagkan. lebif efektif dan efesien.

Menyenangkan diharapkan peserta didik menemukan pengalaman baru dalam belajar. Membiasakan belajar mandiri, dan membentuk kreativitas, tangguh dan ulet. Sedangkan yang efektif dan efesien dalam pembelajaran, satu projec untuk tagihan semua mata pelajaran. 

 

Tujuan Pembelajaran Blended dan Hybrid Learning, untuk:

1.        Peserta didik

        a.    Terbiasa belajar dari kolaborasi antar mata pembelajaran.

        b.    Terbiasa sikap mandiri

 c.    Memperoleh Kecakapan Hidup abad -21

2.        Pendidik

a.    Terbiasa belajar mengajar dengan berkolaborasi antar mata pembelajaran.

b.   Memilah dan memilih Materi ajar sesuai KI dan KD Kurikulum Khusus

c.    Memilah dan memilih Media Pembelajaran Blended dan Hybrid Learning

3.        Sekolah

Menemukan model pembelajaran baru

D.       INDIKATOR KELUARAN

       Dengan Metode  Pembelajaran Blended dan Hybrid Learning  Siswa dapat:

1.        Memperoleh Kecakapan Hidup abad -21

2.        Menghasilkan Produc

E.       CARA PELAKSANAAN

Dilaksanakan dengan cara luring Terbatas menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat dan Daring

F.        TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN SMP Pasundan 1 Bandung

G.      PELAKSANAAN DAN WAKTU KEGIATAN

Pelaksanan kegatan per tiga bulan dengan Projec yang berbeda.

Menanggulangi sampah dengan Kang Pisman ( Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan) untuk Peserta didik:

Kelas VII Produc Ekobrik.

Kelas VIII: Produc Pupuk anorganik dari sampah rumahan.

Kelas IX : Produc Mesin Pemilah sampah.


Tidak ada komentar:

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...