Rabu, 27 November 2024

LAPORAN BINTEK

 KEGIATAN BINTEK 
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL
25-26 NOVEMBER 2024



SMP Ar Rafi’ Drajat SMP Islam Pertama di Indonesia yang Telah Meraih Predikat Google Reference School dalam Kegiatan  Bintek Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Digital yang berlangsung tanggal 25-26 November 2025 hadir dan berbagi kesuksesannya dalam kemasan Materi yang sangat menarik dan sangat ditunggu-tunggu oleh para pendidik. Materi yang di suguhkan, yakni  di hari pertama Senin, 25 November 2024  adalah:

  1. Pengenalan Chromebook
  2. Pembuatan Games Pembelajaran dengan Google Slide
  3. Pembuatan Prompt Gemini Ai
  4. Pembuatan Rubrik dengan Google Spreadsheet

Pertemuan ke-2 Selasa, 26 November 2024 perserta langsung dibawa join ke Google Classroom dengan berbagai tugas:

Membuat modul ajar digital yang berkualitas menggunakan Google Workspace for Education. Modul ini akan menjadi bukti nyata kemampuan Anda dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran. Lengkap  dengan LKPD

Buka Google Slide untuk membuat games pembelajaran dengan langkah sebagai berikut: Membuat rubrik penilaian sesuai mapel kelompok menggunakan : https://gemini.google.com/ ! Dengan langkah kegiatan sebagai berikut:Masukan prompt gemini sesuai dengan rubrik yang akan dibuat! Covert hasil rubrik pencarian Gemini menjadi format spreadsheet beri nama sesuai mapel, lalu share ke heri@smparrafidrajat.sch.id dan email teman!

Buat tabel rubrik penilaian dengan bagian tabel sebagai berikut : No, Nama Peserta Didik, NISN, Rubrik Penilaian (jumlah cell sesuai dengan rubrik yang dibuat), Jumlah Nilai, dan Rata-rata Nilai!

  • Isi nama peserta didik sesuai dengan daftar nama di file referensi (terlampir)!
  • Pindahkan rubrik penilaian yang sudah dibuat menggunakan fungsi : =transpose (range), Kemudian masukkan data validasi pada cell di setiap rubrik penilaian sesuai dengan performa penilaian!  
  • Masukan fungsi : =sum(range) untuk menghitung jumlah nilai dan =average(range) untuk menghitung rata-rata nilai!
  • Hasil nilai rata-rata yang dibuat akan otomatis masuk ke file referensi  : Dashboard Adm Wali Kelas!
  • Silahkan presentasikan hasil rubrik penilaian kepada kelompok lain!Tugas ini merupakan tugas MGMP dan harus dikerjakan secara berkelompok.
Alhamdulillah tugaa tugas dapat dikumpulkan tepat waktu,  terakhir peserta Bintek diberi tugas untuk
Refleksi. Kegiatan penugasan itu masih berada di Google Classroom.dengan Feedback Bintek Pembuatan Konten Digital Disdik Kota Bandung. 

Adapun Kesan Bintek adalah kami di ingatkan dengan Chromebook yang penggunaannya masih sebatas Ujian. Selain itu  Pembuatan Prompt Gemini Ai yang dapat digunakan untuk pembuatan Modul Ajar, Games dan Penilaian (Administrasi Pembelajaran).

Pesan kami adalah adakan bintek lanjutan sehingga Peserta Bintek akan lebih mahir lagi dalam pembuatan Administrasi Berbasis Digital.


Kamis, 14 November 2024

KEGIATAN KOMBEL(6)

 REFLEKSI KEGAITAN KESISWAAN DAN
KURIKULUM

Jumat 15 November 2024 kembali melaksanakan Kegiatan Komutas Belajar di SMP Negeri 12 Bandung dengan dimoderatori oleh Bapak Guru Hebat M. Jiva Agung Wicaksono, M.Pd. Beliau adalah mengampu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Ketua Kombel.dan tugas Tambahannya sebagai Staf Wakasek Kurikulum dan CGP Angkatan Pertama di SMP Negeri 12 Bandung.

Dengan diawali Laporan Kegiatan Bidang Kesiswaan, dilanjut Bidang Kurikulum kaitannya dengan Agenda Kunjungan dan Pelaksanaan Expo P5. Berakhir dengan Kegiatan Diseminasi Kompetensi sosial emosional yang disampaikan oleh Ibu Ria Lestari, M.Pd. dan Lulu Mustikaning Apsari, S.Pd.

DOKUMENTASI KEGIATAN KOMBER
15 NOVEMBER 2024


Setelah mengikuti kegiatan Kombel secara rutin, alhamdulillah banyak pembelajaran sehingga apapun kegiatannya baik terjadwal ataupun situasional dapat terlksana dengan baik.Ingat bahwa kita semua adalah sebuah tim yang solid satu dengan lainnya sangat membutuhkan dan perlu adanya kekompakkan demi Sekolah tercinta SMP Negeri 12 Bandung.yang endingnya adalah pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan Peserta didik. 

Salam sehat tetap semangat teman.


Selasa, 12 November 2024

PEMBELAJARAN INKLUSIF(1)

 ADAPTASI KURIKULUM


Meskipun implementasi Sekolah Inklusi masih berbenah, kata kunci utamanya adalah  peserta didik tanpa terkecuali dapat belajar dan perbedaan menjadi kekuatan dalam mengembangkan potensinya. Selain itu kehadiran peserta didik berkebutuhan khusus di kelas  bisa berpartisipasi dan diterima di lingkungan satuan pendidikan. 

Apa saja yang harus dilakukan oleh Pendidik? Hal-hal yang perlu dilakukan Pendidik adalah:

  1. Menyadari hak-hak disabilitas. Sampai saat ini, orang dengan disabilitas masih mengalami stigma, stereotip, dan diskriminasi dari masyarakat
  2. Memastikan tenaga pendidik dilatih dengan baik
  3. Menciptakan ruang aman bagi siswa
  4. Melibatkan peran seluruh komunitas.

Dalam pelaksanaan pendidikan inklusif,  Saya sudah mendapatkan materi Khusus dalam PMM :

  1. Pendidikan Inklusif (SMP Kemitraan dengan UNICEF)
  2. Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif (Dasar)
  3. Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Bukti Aksi  Nyata dapat dilihat di bawah ini, 


Belajar mengenal Pembelajaran iklusif, dilakukan juga di Komunitas Belajar (KOMBEL) SMP Negeri 12 Bandung secara berturut-turut pada tanggal: Jumat, 18 Oktober 2024, Jumat, 25  Oktober 2024, dan Jumat, 2 November 2024. Materi Komber seputar Pendidikan inklusif, yakni:

  1. Konsep Dan Kebijakan Pendidikan Inklusif  https://atirohaeti67.blogspot.com/2024/10/konsep-pendidikan-inklusif-agenda.html
  2. Identifikasi Peserta Didik. https://atirohaeti67.blogspot.com/2024/10/mengidentifikasi-peserta-didik-kegiatan.html
  3. Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif (Dasar) https://atirohaeti67.blogspot.com/2024/10/kegiatan-kombel-5.html 

Ada hal yang perlu dipersiapkan oleh kita sebagai pendidik antara lain adalah kegiatan Adaptasi kurikulum terkait dengan penyesuaian isi, materi atau kompetensi yang dipelajari peserta didik. Pada adaptasi kurikulum guru dapat melakukan penambahan keterampilan untuk mengganti agar dapat menguasai kompetensi yang diharapkan atau mengganti dengan kompetensi lain yang setara. Adaptasi lain yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan penyederhanaan kompetensi yang hendak dicapai. 

Proses penyederhanaan tergantung pada kemampuan awal, kondisi, dan modalitas belajar peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Dalam proses adaptasi kurikulum satuan pendidikan harus:

  1. Fleksibel dan inovatif; 
  2. Memastikan perkembangan kebijakan sekolah inklusif; 
  3. Membuat penyesuaian kurikulum, membuat perencanaan untuk seluruh kelas, menetapkan tujuan pengajaran yang terbuka dan jelas, menggunakan alternatif metode pengajaran, menggunakan teknologi yang tepat, dan membuat persiapan terlebih dahulu; 
  4. Memastikan kemudahan lingkungan fisik dan mengembangkan lingkungan satuan pendidikan yang mendukung; dan  
  5. Mengembangkan kerja sama dengan bekerja bersama dalam tim. 
Penerapan adaptasi kurikulum dan instruksional dapat dilakukan dengan model: 
  1. Eskalasi/akselerasi: program percepatan dan perluasan dalam hal waktu dan penguasaan materi. Model ini terutama diterapkan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, serta memiliki kecepatan belajar yang luar biasa.  
  2. Duplikasi: Model duplikasi artinya kurikulum yang digunakan untuk PDBK sama dengan kurikulum yang digunakan peserta didik pada umumnya yang non-PDBK. Mungkin hambatan yang dialami tidak terlalu berat sehingga masih dapat mengikuti kurikulum yang berlaku di satuan pendidikan tersebut. 
  3. Simplikasi atau modifikasi: kurikulum umum dimodifikasi, disederhanakan tanpa harus menghilangkan substansi, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan PDBK. Modifikasi dan penyederhanaan kurikulum dapat dilakukan dalam salah satu atau lebih dari hal-hal berikut, yaitu tujuan, isi, metode dan cara penilaian. 
  4. Substitusi: beberapa bagian dari kurikulum umum diganti dengan sesuatu yang kurang lebih setara. 
  5. Omisi: beberapa aspek tertentu kurikulum umum sebagian besar ditiadakan menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus. Mereka dapat dibuatkan kurikulum khusus yang bersifat individual berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen.
Saya mencoba untuk melakukan Adaptasi Rencana Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, Kelas VII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2024-2025

Dokumentasi Adaptasi Rencana Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Kelas VII



Kegiatan Kombel 
Pendidikan Pancasila SMP Negeri 12 Bandung


Saya sebagai Guru pengajar di kelas ABK tentunya mempunyai kewajiban untuk bergerak cepat melakukan Adaptasi Kurikulum sesuai dengan Mata pelajaran yang diampu



Selasa, 05 November 2024

 MENYESUAIKAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
 PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Pembelajaran  di Kelas 7 A sangat unik dan menarik, rasanya lengkap sudah dengan keberagaman karakteristik peserta didik termasuk Peserta Dididk Berkebutuhan Khusus.

Bicara Peserta didik Berkebutuhan Khusus, Setelah   di identifikasi  saya memperoleh Peseta didik dengan hambatan fisik motoric, Peserta didik dengan hambatan intelektual dan Peserta didik dengan hambatan penglihatan. Ketiga Anak tersebut dipastikan dapat belajar sesuai dengan kondisi masing-masing.

 Untuk Peserta didik dengan hambatan penglihatan diposisikan untuk duduk di paling depan bersamaan dengan peserta didik dengan hambatan fisik motoric. Sementara untuk Peserta didik dengan hambatan intelektual sejauh ini diupayakan  terus berkoordinasi  dengan wali kelas dan Guru BK agar tidak salah dalam mengambil tindakan.

Saya coba membuat perlakuan khusus untuk Ananda Mochamad Aldifi Tegarajasa Dia anak periang dan banyak di sayang teman-temannya. Tugas-tugas dikerjakan dengan rapi dan tepat waktu meski dilakukan dengan menggunakan kaki kirinya. Tegar sangat cerdas dan mampu berbicara  pengalaman dan cita-cita di depan orang banyak 

Sesuai dengan namannya tegar adalah sosok anak yang sangat tegar dia  adalah anak ke-2  dari tiga bersaudara. Anak tunadaksa  hambatan fisik motoric yang berhasil meraih gelar Aktor Terbaik di BaliMakarya Film Festival Internasional (BFFI) 2022. 

Di bulan Agustus 2024 sampai Akhir September 2024 Tegar dengan Teman di Papua mempersiapkan Flm yang ke-dua. Tugas-tugas dari sekolah dikerjakan di sana di sela kegiatan shootingnya.

Tidak sampai di sana Tegas dibawa terbang ke Cina dan ke Turki untuk Festival Film Tegar. PR kami di sekolah adalah sejauh mana sekolah menyiapkan sarana prasarana untuk pembelajaran Tegas yang  memiliki potensi yang sangat hebat tersebut.

Saya selaku pengajar Pendidikan Pancasila memantau Tegar dari segi tugas, pasilitas Banku dan duduk paling depan. Pembelajaran di ikuti dengan baik tanpa terkendala.

Fhoto Kegiatan Upacara
Tegar Baris Garda Terdepan




Tegar Saat Mengerjakan Tugas Menyimak Hasil Amandemen Ke-3
UUD Negara Republik Indonesia

Foto Kegiatan Belajar Pendidikan Pancasila
Selasa 5 November 2024

Melihat perhatian  saling membantu dan saling memaklumi diantara para siswa dan tentunya dengan keuletan dan ketekunan Guru-gurunya. Saya merasa  optimis adaptasi Pendidikan Inklusif dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Kita lihat bagaimana Umpan Balik Rekan teman sebaya Mochamad Aldifi Tegarajasa, dapat di simak di bawah ini

Umpan Balik Rekan teman sebaya 
Kls 7 A





Umpan Balik Rekan teman sebaya di kelas 7 A sangat mendukung sekali pembelajaran Inklusi, terbukti Pengelolaaan Kelas, metode, materi, sumber belajar dan partisipasi keterlibatan pesertadidik dari berbagai latar belakang di dalam kelas  sudah cukup baik 









Minggu, 03 November 2024

 PERUBAHAN KECIL DENGAN BERDAMPAK BESAR

Inklusi adalah sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda, meliputi: karakteristik, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya. Pola pikir ini selanjutnya berkembang dengan proses masuknya konsep tersebut dalam kurikulum di satuan pendidikan sehingga pendidikan inklusif menjadi sebuah sistem layanan pendidikan yang memberi kesempatan bagi setiap peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 

Pola pikir selanjutnya berkembang dengan pola pikir konsep inklusi dalam kurikulum satuan pendidikan sehingga pendidikan inklusif menjadi sebuah sistem layanan pendidikan yang memberi kesempatan bagi setiap peserta didik untuk mendapat pendidikan yang layak

Tujuan Pendidikan Inklusif adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/ atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya;

Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.

Kebijakan Pendidikan inklusif mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. UUD 1945 Pasal 28H ayat (2) menyebutkan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif merupakan filosofi pendidikan yang mendasari keseluruhan    rangkaian Pendidikan
Penghapusan berbagai hambatan anak untuk masuk sekolah atau  memperoleh Pendidikan (ct: labeling, seleksi, geografi, ekonomi, termarjinalkan, dll)
Pendidikan inklusif merupakan wujud  komitmen terhadap kesepakatan dunia  tentang Pendidikan untuk Semua (Education for All)
Menata lingkungan di luar diri anak terkait dengan kesiapan SDM, aksesibilitas/sarana prasarana, iklim pembelajaran, dll.

Elemen Pendidikan Inklusif :

  1. Mengakomodasi semua peserta didik
  2. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
  3. Menghargai keragaman
  4. Sistem (kurikulum, cara, media, dan lingkungan)  disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
  5. Aksesibilitas fisik dan nonfisik
  6. Guru bekerja dalam tim
  7. Keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan/ pembelajaran

Saat ini, disatuan Pendidikan dimana saya bertugas terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus, berdasarkan yang saya pantau dan coba diidentifikasi saya menemukan Dari sepuluh kelas yang saya ajar, terdapat Tiga siswa 7A, satu siswa 7B. satu siswa 7G, satu siswa 8A dan satu siswa 8C ( jumlah tujuh siswa  PDBK). Setelah itu saya mulai memikirkan mengakomodir dan asesmen untuk PDBK. Untuk lebih jelasnya saya identifikasi dengan format di bawah ini.



Setelah diidentifikasi saya mendapatkan data Peserta didik di bawah ini:

  1. Peseta didik dengan hambatan fisik motoric
  2. Peserta didik dengan hambatan intelektual
  3. Peserta didik dengan hambatan penglihatan
  4. Peserta didik Autistic Spectrum Disorders (ASD)
  5. Peserta didik dengan hambatan intelektual
  6. Peserta didik dengan hambatan majemuk
  7. Peserta didik dengan hambatan intelektual
Untuk memudahkan perencanaan dan Asesmen, langkah selanjutnya  saya kelompokkan berdasarkan jumlah yang sejenis, hasilnya seperti di bawah ini:
  1. Peseta didik dengan hambatan fisik motoric (1)
  2. Peserta didik dengan hambatan intelektual (3)
  3. Peserta didik dengan hambatan penglihatan (1)
  4. Peserta didik Autistic Spectrum Disorders (ASD) (1)
  5. Peserta didik dengan hambatan majemuk (1)

Peserta didik dengan hambatan intelektual fisik motoric, Cirinya adalah:

  1. Anggota gerak tubuh kaku lemah/lumpuh.
  2. Kesulitan dalam gerakan.
  3. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna.
  4.  Hiperaktif/tidak dapat tenang.
  5. Terdapat cacat pada alat gerak.
  6. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam.
  7. Kesulitan pada saat berdiri, berjalan/duduk.

Peserta didik dengan hambatan intelektual selanjutnya diklasifikasikan sebagai baik, ringan, sedang, parah, atau mendalam berdasarkan tingkat fungsi adaptif.

Ciri-cirinya:

  1. Berguling, duduk, merangkak, atau berjalan terlambat.
  2. Berbicara terlambat atau kesulitan berbicara.Lambat untuk menguasai hal-hal seperti latihan pispot, berpakaian, dan makan sendiri.
  3. Kesulitan mengingat sesuatu.
  4. Ketidakmampuan untuk menghubungkan tindakan dengan konsekuensi.
  5. Masalah perilaku, seperti amukan yang meledak-ledak.
  6. Kesulitan dengan pemecahan masalah atau pemikiran logis.
Peserta didik dengan hambatan Penglihatan, Ciri-cirinya adalah:

  1. Mata Juling;
  2. Sering berkedip;
  3. Menyipitkan (kelopak) mata;
  4. Mata merah;
  5. Mata infeksi;
  6. Gerakan mata tak beraturan dan cepat;
  7. Mata selalu berair;
  8. Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata;
  9. Mata gatal, panas atau merasa ingin menggaruk karena gatal;
  10. Sering merasa pusing atau sakit kepala; dan
  11. Penglihatan kabur atau ganda
Peserta didik Autistic Spectrum Disorders (ASD), Ciri-cirinya adalah:
TIPE 1 : ADHD INATENTIF Gejalanya:

  1. Sulit perhatian
  2. Sulit mengikuti petunjuk
  3. Sulit menyelesaikan pekerjaan
  4. Pemalu atau menarik diri
  5. Mudah terbagi perhatiannya
  6. Terlihat tidak rapi/ceroboh
  7. Lamban dalam memproses informasi
Peserta didik Autistic Spectrum Disorders (ASD), Ciri-cirinya adalah:
TIPE 2 : ADHD INATENTIF Gejalanya:

  1. Sulit perhatian  
  2. Mudah gelisah Impulsif dalam berbicara atau bertindak
  3. Terlalu banyak berbicara
  4. Sulit menunggu giliran
  5. Suka menyela  
  6. Mudah marah
Peserta didik dengan hambatan majemuk, cirinya: Peserta didik dengan hambatan majemuk (cacat ganda; multiple handicapped) adalah mereka yang memiliki gangguan atau kelainan lebih dari satu jenis, mungkin dua atau lebih. Misalnya, gangguan penglihatan disertai dengan gangguan pendengaran atau hambatan intelektual, hambatan pendengaran disertai hambatan intelektual sehingga mereka membutuhkan kurikulum khusus.

Setelah mengamati karakteristik dari Peserta Dididk Berkebutuhan Khusus, saya coba di kelas 7 A dengan tiga siswa berkebutuhan Khus tentunya harus menyiapkan beberapa hal Rencana Pembelajaran, asesmen, sarana Prasarana serta strategi yang mengakomodir PDBK. sementara untuk empat siswa yang memiliki identitas dan karakteristik lain menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan.

DOKUMENTASI


DOKUMENTASI
BAHAN TAYANG


Setelah mempelajari dan berbagi dengan rekan sejawat, saya mulai memahami alur identifikasi dan mengakomodasi semua persiapan Pendidikan Inklusi yang siap dilaksanakan di Sekolah tempat saya bertugas yakni SMP Negeri 12 Kota Bandung.

Langkah-langkah dalam menyusun profil kebutuhan Peserta Didik dan Program Pembelajaran Individual (PPI) melalui kolaborasi bersama Guru dan para pihak lainnya, seperti orangtua, unit layanan disabilitas dan tenaga profesional lainnya.

penyusunan pembelajaran yang inklusif melalui desain universal pembelajar, menciptakan kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang dapat diakses oleh semua peserta didik, dengan dan tanpa disabilitas.

UMPAN BALIK





Pelaksanaan pendidikan inklusif membutuhkan peran dan tanggung jawab berbagai stakeholder yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak. Mari kita sukseskan Program Sekolah Inklusif meski perubahan kecil akan tetapi berdampak sangat besar.









 PENANTIAN TIADA HENTI Penantian seorag Ibu terhadap anak d ari hari pertama langkah kaki mungilnya menuju sekolah, hati ini telah menyimpan...