Sabtu, 13 Februari 2021

 

Menulis Buku Ajar

Resume kedelapan belas

Oleh Ati Rohaeti

 



Pertemuan yang diselenggarakan Jumat, 12 Februari 2021 dengan tema “Menulis Bahan Ajar” ini lekat dengan harapan bahwa tulisan pemula secara bertahap tembus ke penerbit  mayor. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang penulis.

Untuk memfasilitasi penulis pemula, Bapak Joko Irawan Mumpuni hadir dengan dipandu oleh moderator andal, yaitu Mr. Bams.

 



Bapak Joko Irawan, Direktur Penerbit Andi merupakan Anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, merangkap Ketua 1 IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP, juga seorang Asesor BSNP. Beliau mengawali pertemuan dengan menjelaskan tentang gambaran industri penerbitan.

Industri Penerbitan  erat kaitannya dengan penulis, pabrik kertas, editor, toko buku dll. Artinya, jika seseorang penulis profesional berhasil menerbitkan buku melalui penerbit profesional yang diedarkan ke seluruh Indonesia itu sama dengan memberi penghidupan  kepada banyak orang.

Berikut beberapa poin penting yang harus dicermati oleh penulis sebagai trik sukses dalam menulis buku ajar agar

Ekosistem Penerbitan Buku

Ekosistem penerbitan buku semula sangat kompleks. Oleh sebab itu, disederhanakan hanya terdiri dari: penerbit, penyalur, pembaca, dan penulis, sebagaimana tampak pada slide berikut.

 

Penghambat Pertumbuhan Industri Penerbitan/ Literasi

Laju kembangnya pertumbuhan industri penerbitan dapat terhambat oleh beberapa faktor berikut, seperti: Pertama Minat baca masyarakat Indonesia masih relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh lemahnya budaya baca, kurangnya bahan bacaan, dan rendahnya kualitas bacaan, Kedua Minat tulis masyarakat Indonesia sangat kurang. Penyebab hal ini adalah kurangnya budaya menulis yang disebabkan tidak tahu prosedurnya menulis dan penerbitan, serta anggapan yang salah  tentang penulisan dan penerbitan. Ketiga Apresiasi masyarakat terhadap hak cipta sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh  kurang kuatnya perangkat hukum terhadap tindak pelanggaran hak cipta. Sehingga   pelaku plagiat semakin marak di negeri ini.

Untuk tindakan pembajakan. Beliau berharap semua orang memiliki kesadaran untuk menulis. Karena jika sudah sadar bahwa menulis itu harus melalui proses yang tidak mudah  maka mereka akan menyadari bahwa membajak ataupun membeli buku bajakan itu suatu tindakan yang tidak terpuji.

Proses Naskah Menjadi Buku

Proses menulis naskah hingga menjadi sebuah buku prosesnya cukup panjang. Yakni:

1.        Penulis mengirimkan naskah kepada penerbit.

2.     Penerbit akan mempelajari dan memutuskan apakah naskah tersebut diterima   atau ditolak.  

3.   Jika penerbit menolak, naskah tersebut akan dikembalikan kepada penulis. Akan   tetapi, bila diterima, maka penulis akan menerima surat pemberitahuan atau SPP  (Surat Perjanjian Penerbitan). 

4.   Penulis menandatangani surat itu dan mengembalikan bersama softcopy naskah lengkap dengan cara berikut. Cetak naskah lengkap sertakan biodata diri dan deskripsi segmen pasar yang ingin diraih. Lalu, masukkan dalam amplop dan kirimkan ke penerbit. Setelah itu, tunggu pemberitahuan dari penerbit, apakah naskah diterima atau ditolak. Apabila naskah diterima, selanjutnya penerbit yang akan mengedit naskah tersebut.

Ciri-ciri Penerbit yang Baik

Sebelum mengirimkan naskah, penulis harus memilih penerbit yang baik dengan kriteria sebagai berikut. Penerbit memiliki visi dan misi yang jelas, bussines core lini produk tertentu, pengalaman penerbit, jaringan pemasaran, percetakan milik sendiri, berani mencetak jumlah eksemplar, dan jujur dalam pembayaran royalti.

 

Ciri- ciri Penerbit yang Harus Diwaspadai

Waspadai penerbit-penerbit dengan ciri-ciri berikut. Penerbit hanya bertindak sebagai broker naskah, alamat tidak jelas, tidak ada dokumen perjanjian penerbitan, tidak memiliki jaringan pemasaran, tidak memiliki distribusi sendiri. Selain itu, penerbit juga tidak memiliki percetakan sendiri, presentase royalti tidak wajar.

 

Beberapa Hal yang Diperoleh Penulis dalam Penerbitan Buku

Setidaknya, ada 4 poin yang akan diperoleh penulis dari sebuah penerbitan buku.

1)   Peningkatan finansial, yakni memperoleh royalti, diskon pembelian langsung, dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seminar/ mengajar. 

2)   Peningkatan karier, yakni adanya peningkatan status jabatan dan memperoleh peluang karier di institusi atau instansi. 

3)   Kepuasan batin, buku sebagai karya monumental akan dikenang sepanjang masa. Hal ini akan menjadikan kepuasan batin yang tak ternilai harganya bagi penulis. 

4)   Peningkatan reputasi, tentu saja buku yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi bagi penulisnya

Sistem Penilaian di Penerbitan

Untuk diketahui penulis pemula, bahwa sistem Penilaian di Penerbitan porsinya adalah sebagai beriku: Editorial bobotnya ± 10%, Peluang potensi pasar ± 50%,Keilmuan ± 30%, dan bobot Reputasi penulis ± 10%,

Kita harus memilih tema-tema yang populer. Tema populer merupakan sesuatu yang sedang  trending di masyarakat. Karena tema-tema seperti itulah yang menarik minat pembaca dan tentu yang akan laku di pasaran. Oleh sebab itu, kita harus menulis hal-hal yang menarik dan yang paling dibutuhkan masyrakat saat ini sebagai tema tulisan.

 Gaya Selingkung dalam Penulisan

Penerbit dapat menetapkan Buku Ajar lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka sesua dengan lingkup bidang penerbitannya, misalnya American Language Association (ALA), Michigan Language Association (MLA), Chicago Manual Style (CMS), American Psychology Association (APA), American Language Association (ALA),Vancouver Style dan Harvard Style. Gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten untuk setiap  terbitan.

Kategori Penulis

Dalam dunia menulis terdapat 3 kategori penulis, berikut uraiannya.

1) Penulis Idealis memiliki ciri-ciri: tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar, tidak suka campur tangan pihak lain, tidak mementingkan imbalan finansial, dan mementingkan kesempurnaan sebuah karya daripada produktivitas.

2) Penulis Industrialis memiliki ciri-ciri: sangat memperhatikan kebutuhan pasar, terbuka dan lapang dada terhadap intervensi pihak lain, imbalan finansial tujuan utama, dan kesempurnaan karya terkadang tidak lebih penting dari produktivitas.

3)  Penulis Idealis-Industrialis memiliki ciri-ciri: mempertahankan kebutuhan pasar, dan berani out of the box, memiliki pendirian kokoh dan menerima masukan orang lain, imbalan finansial dan kualitas menjadi hal utama dan sama-sama dijaga,  dan selalu menjaga keseimbangan kesempurnaan karya dan produktivitas.

Sekian dan terima kasih

 

 

Salam Literasi

Tidak ada komentar:

BAHAN AJAR DAN LKPD

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Kebutuhan antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak selalu sama dan terus berubah. Dengan bany...